KUSAPA REMBULAN DI PUCUK AWAN
by: Mega Ungu.-
kusapa rembulan di pucuk awan
menggamit ronamu yang temaram
tanpa disanding gemintang
alamku menjadi kelam
ketika kosa kata kita tidak lagi bertatang
tiada kini cahaya yang singgah di langit sengit
menggamit ronamu yang temaram
tanpa disanding gemintang
alamku menjadi kelam
ketika kosa kata kita tidak lagi bertatang
tiada kini cahaya yang singgah di langit sengit
bernnoktahlah sudah
helaian-helaian kitab yang kita gubah
mungkinkah kini satu realti hati
atau ada secebis bait-bait yang coba kau sembunyi
aku masih didalam penantian dipojok kenang
termangu bersama guyuran hujan-hujan bisu
helaian-helaian kitab yang kita gubah
mungkinkah kini satu realti hati
atau ada secebis bait-bait yang coba kau sembunyi
aku masih didalam penantian dipojok kenang
termangu bersama guyuran hujan-hujan bisu
yang menitis kesekian kalinya diperdu-perdu waktu
aku terusan terjah kedalam terjal menjengah
pada lentera malam kita
kusapa rembulan dipucuk awan
aku terusan terjah kedalam terjal menjengah
pada lentera malam kita
kusapa rembulan dipucuk awan
biar aku dengarkan bisikan gemintang dicuping malam
segeralah kau kemari pecahkan kaca-kaca sunyi
tidakkan lidahku lelah bermakam
aku terusan aku lanjutkan
tidakkan lidahku lelah bermakam
aku terusan aku lanjutkan
kusapa rembulan dipucuk awan.-
by: Mega Ungu.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar