Kamis, 30 Agustus 2012

IRIMU MEMBUNUHKU - by: Mega Ungu




IRIMU  MEMBUNUHKU
by: Mega Ungu

Soalanmu yang bertubi tubi
bagaikan aku yang terhukum
pada kesalahan yang kau anggap durja
pada satu selingkuh yang kau kendali rapi
tanyalah pada bayu
ketika ada api cemburu membakar hatimu
intiplah dicelahan gemawan
lalu kau jatuhkan satu pertuduhan
ujilah pada setia perkasa cintamu
usah pernah kau persalahkan aku
pasangkan jerat percintaanmu
pada kukuhnya temali sumpah yang berakad
bersaksi berwali ini sudah terpatri
melalui malaikat malaikat kecilmu
masakan kau masih iri pada hati yang kini sepi
hapuskan soal soalmu yang masih bertubi tubi
biarkan aku damai bersama hati yang mulus tulus
jangan biarkan pedang irimu membunuh asa cintaku....




by: Mega Ungu.-

Tanya Pada TUHAN - by: Asep Dendang Herdiana



Tanya Pada TUHAN
by: Asep Dendang Herdiana


Lelah memintal harap..
Di tepian sunyi hati mati..
Tak ada tanda kehidupan lagi..
Setangkai bunga cinta pun meranggas dengan pohonnya.

Sering ku bertanya dalam hati sendiri..
: Salah siapa takdir ini..
Jawabannya desau angin menampar pipi..
Menerbangkan asa menjadi butiran debu..
Kiamat sugro menimpa hidupku..
Yang ku tau Tuhan teramat sayang..
Hingga menelanjangi jejak langkah kehidupan ku..

:Tuhan..
Siapakah bidadari surga yang KAU utus untukku..
Dan dimanakah ia berada..
Mampukah dia mengembalikan rimbun tanah gersang
harap dikehidupanku yang telah mati..
Hanya selembar benang iman penutup malu tauhid ku..
Aku masih punya LAILAHA ILLALAH MUHAMAD DAROSULILLAH..
Masih berdetak di denyut nadi..
Takan ku ganti sampai mata ini terkatup lelah menatap bumi.
Tuhan maha tau yang terbaik untukku.-



by: Asep Dendang Herdiana.-

Hingga Pagi Buta -by: Nyi Kembang Abang




Hingga Pagi Buta
by: Nyi Kembang Abang


Sepertinya malam makin lelah
selimut kelam belum juga ia singkapkan
gumpalan embun runtuh menggelincir
membasuh dedaun yang masih mengantuk
kunang-kunang mengerang letih
tertatih kepakanya
aaaahh........
sedimikian ringkih seperti hati ini
telah retak
serupa cermin pagi tanpa kilau mentari
redup.....
seredup redupnya.-



by: Nyi Kembang Abang.-

Duniaku - by: Riell Riellga



Duniaku
by: Riell Riellga.-


Terendus salut di wajahmu
memanjang waktu yang
seharusnya berhenti

Di mana? Terucap pertanyaan

Alihkan sesumbang ragu

Tergeletak dua pilihan telah
menikamku

Terkubur di kedalaman rasa
yang hitam

Tentangmu masih terasa kosong

Hampa tak terketuk,semakin
berdenyut di putaran ini...

Terulang kembali ,bibirpun
telah kering

Kemana ? Tanyaku ke dua.-




by: Riell Riellga.-

H U T A N K U - by: Hilman Darmawan



H U T A N K U
by: Hilman Darmawan


Hutanku
fase tanah ke tanah
itu haq
Hutan gerimis
fase kemilau ke kemilau
itu haq
Hutan wajar
fase gelap ke gelap
itu haq
Hutan kerontang
fase terang ke gelap
itu merugi
Hutan kelabu
fase keriting ke lurus
itu jauh dan langka

Dilarang mimpi tanpa bobo

Sebab ada akibat
akibat karna api
norma - norma.-



by: Hilman Darmawan.-

Rasa Dalam Tanya - by: Fahrul Yazi



Rasa Dalam Tanya
by: Fahrul Yazi


Asal bicara
namun
inilah rasa
dalam tanya ??

Tiada waktu menjadi milikku
dalam tiap derapnya tanpa dirimu
meski hanya tentangmu yang berkutat di fikirku
bukan lagi aku sang perindu
karena
bukan ragamu yang menjadikan aku
pemilik rasa yang indahnya luar biasa
dan bukan sekedar cinta
mungkin lebih besar lagi dosisnya
mengepung asa melambung melebihi batasnya
tak perduli siapa dan sa'at ini kau dimana
yang pasti kau tlah menjadi dia
yang saat ini eja dalam rindu yang terbata
bias kasih tiada habisnya
lumuri hati dengan cahaya
binar itu benar adanya
dalam pelangi berlangit jingga
aku tak percaya hingga kini tak jua reda



by: Fahrul Yazi.-

G E R S A N G - by: Mawan Abelt Tasmania



G E R S A N G
by: Mawan Abelt Tasmania


Kau tandus bagai tanah yang kering
gersang meranggas...
Terikmu bakarkan setiap terpamu
pohonmu tinggalkan ranting
daunmu gugur hancur
tak sebatas harap lara

Tawa dan canda yang merana
senyummu tandakan kalut
kalbumu terbalut luka menganga
asa yang hampa
kosong pekat gelap
hanya getar raga
terkuak tak layak menatap
hanya oase air mata
ilusikan harap bahagia
kapan kah.....
Apakah tersia jalan panjang
hingga waktu datang
tak terhadang....
Rentangan sebuah bayang...



by: Mawan Abelt Tasmania.-

KETIKA SENJA BERUBAH WARNA - by: Panca Pesona



KETIKA  SENJA  BERUBAH  WARNA
by: Panca Pesona.-


Gulungan ombak masih tertatih mencumbui bibir pantai
saat pasir mengerang berhambur menjadi putih

Camar - camar menjerit ingin kembali pulang
memaki matahari yang terlalu cepat melipat hari petang

Inikah temaram senja ...
Kilau emas beradaptasi menjadi tembaga
murung tergambar diriak samudra

Ahh,
harus kulukis dari mana ...
sedang langit meronta tembang duka
hari bertabur luka
mengambang di kening cakrawala
...




by: Panca Pesona.-


Selasa, 28 Agustus 2012

HATIKU PERGI JAUH - by: Mega Ungu



HATIKU PERGI JAUH
by: Mega Ungu

Hatiku pergi jauh
bulan dimana
tiada gemintang mengerdip disekelilingnya
sepi didalam riuh
sunyi didalam jatuh
melukutkah aku ditepian gantang
tersenggutkah aku didalam pandang
diriuh pikuk tuli mematuk
di nur benderang masih terselindung pandangan
ada lena didalam jaga
terpamir alpa disebalik retina
ada buta didalam celik
pun selamba meramal pelik.-



by: Mega Ungu.-

MISTERI HIDUP - by: Aji Sona Ali Suza



MISTERI  HIDUP
by: Aji Sona Ali Suza.-

Hidup adalah perjalanan
tapi kita tak kan tahu
seberapa panjang kah ?
seberapa terjal kah ?
seberapa terang kah ?

Kadang kita amnesia
Lupa mata, lupa telinga dan segalanya
Ketika cahaya kehidupan menorehkan warna
Membuatku tenggelam dalam samudera hitam
Hingga seruanMU membisikan hatiku
Membuatku bangun dari mimpi
Ditengah jingganya cakrawala

Mentari tua tak pernah bosan
Memayungi tiap langkah kehidupanku
Mengingat kembali seberapa banyak dosaku
Bagai memutar slide tayangan non fiktif
Dengan riak gelombang mengharukan
Yaa…Rabb ku hanya sebutir kerikil ditengah gurun pasir
Apa yang bisa ku lakukan tuk menebus semua dosaku

Terimalah sujudku
Akan ku teteskan air mata dalam munajahku
Bimbinglah aku menuju samudera maghfiraMU
Tuntunlah aku menuju kebahagiaan yang kekal nan hakiki



by: Aji Sona Ali Suza.-

BURUNG GEREJA RESAH -by: Panca Pesona



BURUNG GEREJA RESAH
by: Panca Pesona.-


Lembab dahan cemara marah
Enggan menitikkan embun kebeningan
Mendiamkan rapuhnya kulit ari

Pembalut terkelupas dengan sendiri
Dan seolah ingin terkurung sepi

Kenyataan ini telah nampakkan adanya
Saat burung gereja enggan bersandar
Meninggalkan madu-madu kisah
Di bawah arakan awan langit tanpa cahya
Diam merintih menanti kepulangan senja
Tanpa jejak tinggalkan gelisah

Ahh,
Hujan dimana dia ?
Basuhi cemara dengan sejuknya
: Lalu burung gereja pun kembali bernyanyi sendu

..



by: Panca Pesona.-

Jerang Siang - by: Nyi Kembang Abang



Jerang Siang
by: Nyi Kembang Abang


Tiris endap bujur laku
lidah terpatah sayatan biru
mengeram setajam onak batu

Mengupas kulit memotong laju
bersiut secepat angin
menumpang arakan mendung

Kilat memijar membelah garang
mengubun asap retak siang
mendidih jerang asap kepulan.-




by: Nyi Kembang Abang.-

Api Rindu - by: Canolla Poetrie



Api Rindu
by: Canolla Poetrie


Tidakkah kau tahu api rindu ini mampu membakar
membakar bait sajak rindumu terdahulu
membakar bingkai kenangmu yang kau puji tiap waktu


Dan juga
api rindu ini mampu bebaskan diriku dari magma ragu
yang ku muntahkan di setiap waktu yang membelenggu

Bagiku
tak ada kesenangan yang lebih besar dari pada mencintai
percik - percik api rindu yang kau cipta
kala hujan mengguyur kegamangan atas sebuah kepastianmu.-




by: Canolla Poetrie.-

JINGGA DI TEMARAM SENJA - by: Jessica Eria Dede



JINGGA DI TEMARAM SENJA
by: Jessica Eria Dede.-


Tak jemu aku meronce bunga rindu.
Yang untaiannya seindah rasaku.
Dan kuutus desau angin sampaikan padamu.
Sesederhana sang bayu wartakan resahku.

Telah kugoreskan dimendungnya hari.
Berharap terbawa tirta langit
jika nanti turun hujan menyentuh bumi.
Atau mungkin terhembus angin menuruni lereng
dan ngarai menujumu dambaan hati.

Rindu ini begitu setia menantimu.
Hanya berharap sentuhan lembut sapamu.
Dekap hangat jemari kasihmu.

Seperti mentari yang menyetubuhi dedaunan.
Atau meluruh diraut pendar sang rembulan dikala mengurai anggun
dipelataran cakrawala menanti belaian.

Seperti jingga yang selalu hadir ditemaram senja.
Laksana langit yang selalu memayungi lautan dengan setia.

Bagai pucuk pinus yang dengan sabar diliukkan angin.
Seperti bintang yang tak pernah jemu menemani rembulan.

Dan rindu itu kamu.



by: Jessica Eria Dede

R I N D U - by: Kanaya Mahameru




R I N D U
by: Kanaya Mahameru.-


Rindumu menyapa ditiap rintik hujan
rindumu menyapa diantara wangi malam
rindumu menyapa diantara nada-nada yang kudengar
rindumu menyapa diantara deretan detik yang berputar

Pun adalah aku sang pemilik rindu
yang bersenggama dalam dada mu
sebab hatiku dan hatimu
telah terpaut dalam satu wadah rasa
rasa terindah yang pernah kita perankan dalam hidup
rasa yang membuat jiwa kita melayang
hingga terkapar mabuk kepayang

Saat malam merangkak temui pagi
saat butiran hujan menciumi bumi
saat nyanyian rindu mengalun dari relung hati
saat jiwaku lelah mendayung waktu yang tak kunjung bertepi
saat itu lah bayangmu hadir menemani kesendirianku disini ....

* * *


by: Kanaya Mahameru.-

Layang Kangen - by: Jo Prasetyo




Layang Kangen
by: Jo Prasetyo


Di simaknya berulang kali
Lembaran putih mewakili guratan hati
Tentang kerinduan pada bulan pinastri
Yang tiba kemarin hari
Ketika galau mengunggun di altar sunyi

“Aku slalu berdoa,
Semoga adamu senantiasa baik di sana
Di kuatkan jiwa dari segala coba dan goda
Biarlah kuntum kasih menguncup dalam kenang
Hingga tiba saat merekah,
Kelak setelah kau pinang...”

Lalu,
Kembali angan merayap dalam ratap
Karamkan gebu hasrat di senyap harap
Menyimpan serpih patahan sayap
Meminang jamah nan tak jua hinggap

Resahpun berdentang,
“Sayang, nantikan aku pulang...”...
Bisiknya pada angin lengang
Lirih,
Mendekap rintih bathin nan letih
Menyeka tetes peluh selanggam perih.



Inspired by : Didi Kempot

by: (sukma perindu...) JO.-


KEANGKUHAN TERBATAS WAKTU -by: Mawan Abelt Tasmania


KEANGKUHAN TERBATAS WAKTU
by: Mawan Abelt Tasmania.-


Adakah nurani....

Ketika congkakmu menjulang
bagai menantang langit
tiada gentar akan halilintar

Rasa...
Tersentak gemuruh ombak
karang angkuh mengankang
tak peduli siapa menghadang

Ketika usiamu senja
renta tak terkira
sebelah raga berontak
lemah tiada daya
angkuhmu luruhkan kalbu
sembilu membelenggu sukmamu
teriakmu nyaris terdengar sayu
bibirmu terkatup lesu
matamu layu menatap
hanya tersisa sebuah keranda
dan nisan tertata

Satu kata terbersit...

AMPUN....

Sinar kecil meringkik
hanya sebatas detik
walau satu kata
kan terucap....
Jadikan kalimat TOBAT

AMPUNI HAMBAMU YA ALLAH.....



by: Mawan Abelt Tasmania.-

Minggu, 26 Agustus 2012

ADA YANG HILANG - by: Mega Ungu




ADA  YANG  HILANG
by: Mega Ungu.-


Ada gambus yang dihanyut arus
ada inang yang tidak lagi dikenang
ada zapin diigauan kemarin
sayu yang tinggal membekas yang janggal
jejak bertapak lenyap diguyuran hujan suram semalam
yang terukir dibibir terpinggir ketika mulut terbuka mungkir
memaknakan rindu bagai air mengalir lalu
tiada akan terhenti selagi ada rembulan dan mentari
tidak akan pernah hilang selagi ada malam dan siang
lalu berlabuh sebuah tautan cinta yang utuh
ketika ada secebis rajuk yang tenggelam
sewaktu perdu harap telah terpuruk
pun hilanglah setingkah tarian
pabila gemawan menyembunyikan irama
seindah lelagu didalam larut igauan
yang paling panjang ....



by: Mega Ungu.-

1996 - by:Amri JO




1996
by: Amri JO


Aku arak rindu dari Batu Sangkar,
sejenak sandar..
Di jam gadang menatap nanar.
Aku cinta kau sesemanjung Pantai Barat,
yang ombaknya menggulung asmara.

Sekali waktu,
aku menujumu kearah Batang Gadis.
Kabarmu sedang mandi pelangi.
Atau menyuguhi pagi dgn kicau murai,
...aku meraihmu hanya sepi.
Sebab janji pernah kuingkari.
.,jangan sembunyi di di Bukit Barisan.
Maaf cintaku,
aku cari kau sepanjang Medan.
....




by: Amri JO

D U H A I - by: Iva Yu Li




D U H A I
by: Iva Yu Li

Matahari.. Ajarilah aku tentang panas apimu
Halilintar.. Ajarilah aku tentang gemuruh gelegarmu
Angin.. Ajarilah aku tentang lantak badaimu
Air.. Ajarilah aku tentang gemuncah gelombangmu

Aku lelah sebagai Bumi yang dipijak setiap kaki
Aku lelah sebagai Rembulan yang tak punya cahaya sendiri
Aku lelah sebagai Pelangi yang tak berwarna tanpa gerimis mengiringi
Aku lelah sebagai Bidadari yang tak punya rasa iri dan benci

Iblis.. Bilakah kau datang padaku,
Untuk mengajarkan agar aku tak kenal tangis..



by: Iva Yu Li.-

S e m p i t - by: Riell Riellga



S e m p i t
by: Riell Riellga.-


Sempit

Derap mengeliat
memapah sukma

Terantuk pilu
enggan bertanya

Luka yang palsu

Bahagia bersatu

Kalbu memekik
harum seumpama
bunga

Hiruplah sepuasmu
jangan matikan

Hidupku

Jalanan terjal
berdalih seribu
akal

Tetap hilang
terlindas satu
perjalanan

Bungkam saja

Terasa nikmat.-




by: Riell Riellga.-

MASIH INGIN DISISIMU LEBIH LAMA - by: Panca Pesona



MASIH INGIN DISISIMU LEBIH LAMA
by: Panca Pesona.-


Ujung jari menyentuh lembut bibirmu
terasa sangat getaran yang tertahan
sesaat kau menghilang di balik kelambu
sedang aku tertunduk tanpa ucapan

Ahh
kau terus menghilang di telan bayang
kala magenta malam berubah hitam
hanya samar terlihat dalam terang
tinggalkan sedetik jejakjejak kelam

Lapang hati tiada penghuni
kunci raga pergi tinggalkan diri
menelisik hayalan mimpi
kau pergi bersama sunyi

Terbangun sejenak membuka mata
lagi tanpa mu yang paling asmara
mencabik imaji separuh cakrawala

Sesal terasa
sendiri nelangsa ...



by: Panca Pesona

P u l a n g - by: Canolla Poetrie



P u l a n g
by: Canolla Poetrie


Aku pulang
lewat ujung gang
separuh bulan masih diam
menggantung di pucuk ranting

Segera ku bergegas
kemas diri
tamengi hati dalam tasbih
menyapih perih agar kembali putih

Aku pulang
sesegera sebelum umur kian uzur
kembali di jalanMU
tuntun aku
aku benar - benar ingin di dekapMU.-




by: Canolla Potrie.

Cinta Yang Melukaimu - by: Fitria Luphee




Cinta Yang Melukaimu
by: Fitria Luphee.-


Malam semakin pekat
kumerintih di kedalaman jiwa
yang sepinya teramat sepi
bulir air mata ini perlahan jatuh satu demi satu
jari ini tak sanggup lagi menuliskan nama_mu

Kini dengan apa harus ku kata
semua tlah kucoba dan kini ku melelah
hati ku membeku
air mata ini yang mewakili rasaku...
rasa yang teramat dalam
namun kau tak merasakan di kedalaman hatimu
kamu hanya mengingat cinta yang dulu,
cinta yang telah melukai mu
dsini...aku ingn menemanimu
sampai ajal menjemput
namun kau tak sadar itu.-



by: Fitria Luphee

Selasa, 14 Agustus 2012

Kerinduan - by: Aji Sona Ali Suza



Kerinduan
by: Aji Sona Ali Suza.-


Bila anganku terawang
Mengapa binar matamu yang terlihat
Bila fikirku terbuai
Mengapa hanya sudut senyummu yang menyapa
Mengangankanmu, sejukkan ragaku
Memikirkanmu, hangatkan kalbuku
Ku pejamkan mata
Inginku rasakan adanya dirimu lebih dalam
Tak ingin ku lepas fikirku
Namun hatiku pilu
Sungguh tak kuasa lagi menahan
Aku bosan….
Aku jenuh….
Hanya bercumbu dengan bayang – bayang
Lolongan pilu binatang malam yang bergaung
Seakan mengerti kerinduan yang kurasa
Berbaur dalam gerimis yang menangisi rasaku
Aku tak kuasa menahan
Kutitipkan rasaku pada angin
Bisikkan jerit rinduku padamu
Dan ku pejamkan mata lebih rapat
Hingga hanya gelap memelukku
Hingga hanya desahku yang terurai
Aku rindu kamu….



by: Aji Sona Ali Suza.-

PEMIMPI - by: Catatan Pena Biru




PEMIMPI
by: Catatan Pena Biru.-


Di sudut ruang yang gelap dan senyap
lelaki itu duduk mencangkung sepanjang hari,
menunggu seorang wanita yang pernah ia jumpai
di sebuah pelataran mimpi.
Ku tunggu kau di lembar malam ini.

Ia selalu menengadahkan kepala tegak,
menyaksikan belantara bintang gemintang.
Meringkas waktu dalam gundah, jerit.

Seharian ia hanya mencangkung di sudut ruang gelap,
hingga tertidur pulas sampai pagi pun menjelang.
Sampailah seseorang datang dan lalu membangunkannya.
Aku akan mengajakmu melihat kehidupan
yang sebenar - benarnya hidup.-




by: Catatan Pena Biru.-

Kamuflase - by: Serpihan Hati




Kamuflase
by: Serpihan Hati.-


Mengungkap samar,
Senyum beku diwajahnya,
Tampakkan harap dalam kekecewaan,
Semoga dikuatkan,

Tak ada yang tidak bisa,
Segalanya dapat berubah mengikuti sebab,
Asal kan benar titik yang dituju,
Tak kan habis asa merindu,

Ada hal yang belum dapat dimengerti,
Bukan berarti tidak,
Sebab waktu juga memiliki peran,
Seperti pergantian siang dan malam,

Dalam satu kesatuan
Semua bergerak dalam sebuah tatanan,

Maka kuatkanlah,
Maka tabahkanlah.-



| Jkt, Agustus 2012
Serpihan Hati.-

Segalanya - by: Dhara Zelita




Segalanya
by: Dhara Zelita.-


Kegagalan yang aku alami
Akan terkubur hari demi hari,
aku mencoba untuk bangkit lagi.
Dan kujalani hari demi hari.
Didalam gelap langkahku terhenti.
Kau pungut sinar dan warna menerangiku.
Kau tarik tanganku,
tunjukkan jalan keluar.
Dan kujalani hari demi hari.

Beruntunglah aku....
karna kau, aku mampu,
karna kau aku bisa.
Menghadapi dunia....
karna kau segalanya bagiku.....


by: Dhara Zelita.-

DALAM DOAKU - by: Mawan Abelt Tasmania



DALAM  DOAKU
by: Mawan Abelt Tasmania.-


Raga ini terbaring lemah
dan kucoba pejamkan mata
namun tak bisa
anganku melayang kemana - mana

Walau raga ini kekar
bagai akar beringin menancap
tapi apa daya kalau kuasa berkehendak

DO'A.....

Yang selalu ku sampaikan
memohon dengan ikhlas
agar jiwa dan raga kembali tegar
serta rasa kasih dan bahagia selalu menemani...

Berilah waktu walau sedikit
berilah hari walau sehari
berilah kasih kan kusampaikan

Agar terlepas dengan damai
serta tanpa beban....
Supaya bisa kulantunkan tembang - tembang jiwa
yang penuh makna...

Walau segores guratan...
Agar bisa aku sampaikan dengan indah...


by: Mawan Abelt Tasmania.-

PERNAH MEMILIKIMU - by: Kanaya Mahameru



PERNAH  MEMILIKIMU
by: Kanaya Mahameru.-


Mengapa kita bertemu
bila akhirnya jatuh cinta
mengapa kita berjumpa
bila akhirnya tak seindah asa

Kau bilang dihatimu
hanya ada aku
nyatanya bukan hanya aku

Kasih...
dimana dirimu yang dulu
dimana cinta yang indah
yang pernah kau beri untukku

Andaikan engkau disini
andaikan engkau bersamaku
tetapi
semua itu hanya mimpi semuku

Aku hancur
aku terluka
tetapi ku tetap mencintaimu

Kau tetap cintaku
meski ku tak ada dihatimu lagi

Terima kasih tlah mengijinkan aku
merasakan indahnya cintamu
memilikimu
walau hanya sesaat.-



by: Kanaya Mahameru.-

aksara-kembara - by: Riell Riellga



Melompat - lompat di tepi
samudera

Tampak jernih langit di
atas kepalaku

Batu batu tampak indah
warnanya

Menjadi tempat bersandar
Sambil merenungi keadaan
yang akan terjadi nanti

Hanya desah nafas yang
bisa ku tarik, melihat waktu
yang semakin sempit ini

Ya Tuhan aku hanya bisa
menyebutMU.-



by: Riell Riellga.-

UNGU......MIMPINYA BAHAGIA -by: Mega Ungu


UNGU.....MIMPINYA  BAHAGIA
by: Mega Ungu.-


Terbangkan aku mencecah gemawan
lalu lena beradu di wewangi kelambu ungu
bersulamkan selembutnya sutera dewangga
kita pun kepayang dipersada kayangan bersama bersanding
dipelamin syurga kita ditembang dekorasinya
bebunga dicerminan figura maya
biarkan kita larut dilautan madu cintamu yang terlalu
bertaut hati kita menjadi satu
kita pun menamakan cinta ini
seindah selendang selembut sutera ungu
dan kita pun termangu di wangian kasturi
menghirup aroma syahdu kasih kita bertemu
dan terdekap erat
tiada peduli lagi pada apa yang akan terjadi
karena kita didalam asyik masyuknya meneroka mimpi
mimpi yang indah terpatri ditugu hati
biarkanlah kita terus bermimpi dan bermimpi
asalkan mimpinya adalah bahagia kita ...



by: Mega Ungu.-

Senin, 13 Agustus 2012

Munafik Aku - by: Budi Riyanto



Munafik Aku
by: Budi Riyanto.-


Munafik aku,,,,,,
andai tak anggap kangenmu
sedang rinduku akanmu
sudah menumpuk berbuku-buku
yang dalam lembar-lembarnya
adalah untaian puisi rindu
harusnya kau juga tahu akan itu

Munafik aku,,,,,,,
andai tak ada sepotongpun kangenku
ketika desah rajukmu merinduku
aku, terbawa ke alam rindumu
harusnya kau juga tahu
sebesar apa rindumu, sebesar itu pula
adanya rinduku padamu

Munafik aku,,,,,,
bila tak pernah kangenimu
walau adanya rinduku
terhenti pada garis batas
yang telah kita buat dan sepakati
biarlah rindu kususun berbuku-buku
pada lembar-lembar kisah
rangkuman kekangenan

Munafik aku,,,,,,
bila tak pernah merindumu
cukuplah itu,,,,,,,
yang seharusnya kau juga tahu.-



by: Budi Riyanto.-

Pada Sebuah Kesenyapan - by: Mawan Abelt Tasmania



Pada Sebuah Kesenyapan
by: Mawan Abelt Tasmania.-


Di tengah malam yg sunyi
kuterbangun dari tidur
dan kucoba kembali tuk pejamkan mata ini
namun tak bisa...
Hingga mata menerawang jauh
terbayang akan sebuah bayang
saat kurasakan raga ini lemah
dan tiada daya

Mata memandang melayang
terbayang lambaian tangan
panggilmu kan kusentuh
ternyata hilang
dimanakah aku sekarang...
Erang sakit kurasakan
pedih...
Perih...
Rintih....

Aku mau tiada kurasa
sampai tulang...
Ku kan siap menjelang
tanpa sadar..



by: Mawan Abelt Tasmania.-

Gerimis Kau Jadikan Payungku - by: Boy Refa Redo



Gerimis Kau Jadikan Payungku
by: Boy Refa Redo.-


Dibelantara hatimu
rindu menyerak, memberai,
tersapu hembusan semilir bayu.
Kala gemuruh badai datang menggebu
merenggut asa yang kugayut di jantungmu.

Kamu penebar debar di dadaku,
tidakkah kau tahu yang tersirat di relungku ?
Setangkup rindu mengharu biru
mengaduh bagaikan leluka tersayat sembilu.

Duhai ponorama pagiku
pengindah awal terangku.
Simpulan selendangmu dilengan kananku
tak lagi erat mengikat
setelah gerimis kau jadikan payungku.

Namun hatiku bukanlah batu
meski tak sebening embun dan selembut salju
aku tak akan melelah dirundung rindu.
Dan adalah kamu yang berdenyut di nadiku.-




by: Boy Refa Redo.-

Inginku Gulir Waktu - by: Dinda Arnelia Syahtifa II



Inginku Gulir Waktu
by: Dinda Arnelia Syahtifa II


Kerap aku lewatkan lena mengurai benang harap.
Kuingin engkau lekas datang,
saat aku terjaga dari lelap.

Namun, aku hanya punya bekal mimpi semalam darimu.
Yang kan selalu aku simpan
diperjalanan siang hingga petangku.

Sayang..
Andai bisa ingin ku gulir waktu.
Agar segera kau datang membelai wajahku.
Dan membiarkan aku merebah didadamu.
Mengurai resah disela gelisah oleh kusamnya waktu.

Berbagi kasih dan sayang yang membelai jiwa kita,
dalam rerimbunnya rindu.
Merasakan desah nafas cinta dan detak nadi dijantungmu.

Lalu dengan lembut kau bisikkan ditelingaku.
Tentang keindahan bunga mawar merah
yang menghiasi taman hatimu dan hatiku.-



by: Dinda Arnelia Syahtifa II.-

K A N D A S - by: Asep Dendang Herdiana



K A N D A S
by: Asep Dendang Herdiana


Gamang mengencang di balik fikir..
Ketika kata ingin takpernah jangkau kau..
Lalu kesadaran menghempas keterpaksaan..
Menepis harap melipat niat..
Jelas sudah aku tersakiti..

Ditinggal cintamu pergi..
Padahal telahku persiapkan sgalanya
untuk mempersuntingmu..
Dari sebongkah niat tulus sampai tekad yang terkecil..
Meski keberanian pasang surut menggerogoti hati takut..

Belum genap jalinan satu tahun masih kurang dua bulan..
Kau pun berlalu dengan seribu kenangan..
Pilu pastinya membenam jiwa lara..
Satu tahun itu adalah keutuhan cintaku akan mempersunting mu..
Musnah sudah sia sia tiada tersisa..
Segala kasih sayangku curahkan padamu..
Namun balasan untukku kecewa..
Kau pergi takan pernah kembali..
Meninggalkan indah kenangan telah berlalu..
Sendiri aku membingkai sunyi..
Memeluk erat hari - hari sendu..
Tanpamu tiadalah berarti hidupku..



by: Asep Dendang Herdiana.-

TELANJANGLAH - by: Serpihan Hati



TELANJANGLAH
by: Serpihan Hati.-


Waktu berputar ..
Dia tak menunggu ..
Kau yang isi ..

Karna akan ada ruang yang menjadi batas ..
Maka nyalakanlah ..
Biar cahaya yang menuntunmu ..
Pada rasa dan apa yang akan kau rasakan ..
Agar kau tahu dan dapat bedakan ..
Untuk dapat buktikan dan menjadi kemanfaatan ..
Bagimu , dia , mereka , semua ...

Dan ingat jangan kau lupa untuk mandi ..
Biar bersih ragamu ...
Agar kau tak lupa
Tak lupa diri ..
Telanjanglah agar kau tau seberapa besar malumu ..
Syukurmu ..
Jujurmu ..
Dan sadar mu ..
untuk senantiasa minta perlindungan ..



|Jkt,10082012
Jumuah mubarak

SH.-

AKU TAU - by: Aji Sona Ali Suza



AKU  TAU
by: Aji Sona Ali Suza.-


Tuhan menghukumku
Jalan yang kulalui, penuh peluh merangkak

Hari ini aku bisa berdiri
Aku belajar untuk berlari
Tapi Tuhan belum mengijinkan
Aku kembali jatuh

Hari ini aku bisa berlari
Tuhan menolongku
Jalanku kini tak lagi jauh

Hari ini aku sampai di puncak
Tuhan tersenyum padaku
Aku tau, Dia mengajariku melewati batu
Dia mengajariku merangkak, berjalan, berlari,
dan melompat
Agar aku tak lagi jatuh
Saat aku sampai pada puncak jalanku
Aku tau, Dia mencintaiku….



by: Aji Sona Ali Suza.-

TAK INGINKU MATIKAN LILIN INI - by: Dnok Antusias



TAK  INGINKU  MATIKAN  LILIN  INI
by: Dnok Antusias.-


Biar aku matikan lilin ini
Aku yakin kita tak bisa menjaganya untuk terus bertahan
Karna ia bersinar ditempat yang berbeda

Menyesakkan memang ...

Meski begitu ...
Lilin ini adalah simbol hari hari
yang terlewatkan dengan banyak perasaan

Juga keheningan malam yang berlalu
bersama beribu cerita yang menggetarkan
Sedalam yang aku tau ...

Aku tak pernah rela memadamkan lilin ini
Sebab ia adalah gaduh dalam kesepian
Senyum dalam keletihan

Ceria dalam kegelisahan
Sesungguh cinta yang terimpikan

Juga ...
Sebuah kemustahilan.-



by: Dnok Antusias,-

Kamis, 09 Agustus 2012

KERLING HARAP ASMARADHANA - kolaborasi: Sekeping Hati To Dilla dan Gemuruh Halilintar Boemi



KERLING  HARAP  ASMARADHANA
kolaborasi: Dilla dan Boemi.-


Adalah engkau dibalik senyumku pada purnama ini..
Setelahnya senja menjelma angan di ranjang rindu..
Adalah engkau bait-baitku mengurai mantra ..
Tentang semerbak aroma harap akan impian ..

Yach... ,tetaplah engkau dengan temali ambigu
Yang meranggas pilu
Karna merindu
Buaian sejuk sang bulu perindu

Kenapa tiada kunjung memeluk sajak !
Dari sederetan pengukir jejak
Yang bersekutu dalam otak
Namun tetap sulit tertebak

Adnyana merintang laku marga..
Akan seta asmara direntang depa..
Memunji panji-panji atas prasati nurani..
Bangunkan kubah bahtera hidup, pada buana bahagia..
Denganmu..
Tanpa kantaka menjejal durja




kolaborasi antara:
- Sekeping Hati To Dilla dan
- Gemuruh Halilintar Boemi.-

Dan Masih Ada Rindu - by: Canolla Poetrie



Dan Masih Ada Rindu
by: Canolla Poetrie.-


Masih ada
rindu melata
di peraduan jiwa
meski raga
mengembara merengkuh asa

engkau tetap menjadi lentera atma
memijar diantara langkah dalam penantianku
masih ada
bahkan makin membara
percik-percik cahaya akan kasih
meski terkadang letih menyunting bayangmu



by: Canolla Poetrie.-

Permata Hatiku - by: Mawan Abelt Tasmania



Permata Hatku
by: Mawan Abelt Tasmania.-


Seiring waktu terus berjalan
dan berkurangnya usia
tembang jiwa datang
mengingatkan akan nada kehidupan

Walau pahit terasa
coba tak henti kan datang
dengan jiwa yang terus berontak
sontak berteriak
bisa....

Karena permata hati
yang bangkitkan aku
walau sesak di dada
dan raga trus ku paksa

Aku tak peduli...

Hanya permataku
aku akan terus bertahan
walau dengan kesendirian
dan tak pernah aku rasakan
sakit yang mendera

Aku tak peduli...

Demi permata hatiku...
Malaikat-malaikat kecilku...
Yang trus bangkitkan....
Aku bangga dengan kalian.-




by: Mawan Abelt Tasmania.-

Pada Separuh Malam - by: Aulia Dhania



Pada Separuh Malam
by: Aulia Dhania.-


Diparuh malam kutemukan jejaknya yang memudar
Samar tiga sentuhan lembut itu,
jatuh di helai-helai daun yang berterbangan ...
Ku singkap perlahan tabirnya,
dan teronggok jelas simpanan gelisah tersembunyi di sebaliknya .....

Apa yang kau tutupi ?!
Apa yang kau hindari ?!
Apa yang kau takuti ?!
Kau tegaskan gelisahmu itu tak bertepi,
sedang aku sendirian menyisi tiap sulaman masa kini!....
Tamparan telak masa itu harusnya
menyadarkanmu adanya aku disini dan di saat ini ...

Semua buletinmu itu masih bisa kusederhanakan
Kurangkumkan dalam birama senada mendasar,
Kueja ulang kedalam apa adanya kata
Yang bukan serupa absensi menu impian-impian muluk belaka ....

Semisal engkau mau berbagi dan tak tersembunyi...



by: Aulia Dhania.-
—di kesunyian malam tanpa bintang.

Ketenangan Jiwa - by: Dhara Zelita



Ketenangan  Jiwa
by: Dhara Zelita.-


Ketika aku dihadapkan pada setumpuk persoalan,
ketenangan jiwa menjadi lentera pemanduku,
melintasi malam-malam beku menjelajah bisu.

Keyakinan diri adalah perisai terpaan badai
yang menghampiri.
Kekasih sejati sesungguhnya Dia Sang Penguasa hati,
yang tak pernah henti mengayomi,
menyejukkan duka dahagaku,
menuntun galau meragu.

Kesadaran memperluas cakrawala,
banyak yang mesti dikerjakan,
agar arti kehadiranku tiada sia-sia,
melakoni peranku dalam sandiwara
alam fana.-



by: Dhara Zelita.-

Jejak KENANGAN - by: AsHa Dalam Kenangan



Jejak KENANGAN
by: AsHa Dalam Kenangan.-


Seperti sepi membuai diri..
Itulah hari hari ku kini..
Rindu pun alakadarnya saja penghibur lara..
Selebihnya jasad mati mengubur mimpi..
Tak ada harap tiada ingin..

Smuanya telah kau rampas pergi..
Hanya menyisakan jejak kenangan sakit di ingatan..
Mengurat darah..
Mencabik hati..
Bersemayam di kekosongan jiwa hampa..
Entah sampai kapan bertahan di kesunyian ini..
Walau sisa harap memercik angan..
Masih menyisihkan setitik asa..
Meski terlunta dikenyataannya.



by: AsHa Dalam Kenangan.-

Ia Gadisku - by: Amri JO



Ia  Gadisku
by: Amri JO.-


Ia gadisku,
yang kusebut bidadari.

Pada sapa manjanya,
serupa syair sajak,
ribuan makna.
Dan aku rela berlama lama.
Memandangi panoramanya.

Jangan anggap ini berlebihan.,
bahasaku sedang bisu aksara,
kecuali kata aksara cinta.
Dan perasaanku sedang tak peka,
kecuali rasa kasmaran.

Pabila gadisku jelmakan mimpi,
sumpah, aku akan mengajaknya,
ke samudera biru.
Yang ombaknya adalah,.
Kasih sayangku.

Jika gadisku turut kasihku,
pastikan kunyatakan..
Pernyataan janji.

Gadisku,
mari berkolaborasi.
Membentuk suatu mahligai..
..zat cinta,
yang tak sepenuhnya aku mengerti.

Karena tanpamu,
sel sel rindu ini mewabahku.

Ia gadisku,
yang meramaikan rona kalbu.



by: Amri JO.-

Kekosangan Yang Nyata - by: Riell Riellga



Kekosongan Yang Nyata
by: Riell Riellga.-


Pagi itu
Aku tergesa, ingin rasanya
tidak terlambat mengantarmu,
menghirup udara sejuk
di lembah yang berbatu

Semakin putih dan berkabut
bias wajah yang tak lagi terpaut

Memutar arah angin dengan
kibasan tangan, terasa tapi
tak tersentuh

Kekosongan yang nyata.-



by: Riell Rillga.-

KENAPA KAU HADIR - by: Mawan Abelt Tasmania



KENAPA  KAU  HADIR
by: Mawan Abelt Tasmania.-


Terjaga ku karena sepi
pesonamu bayangkan hariku
sajak yang kau sampaikan terngiang
gemuruhkan selalu terangan....

Ramai yang ku tinggalkan....

Sesal tiada batas....
Kenapa hadirmu hanya terbatas
tak jelas tanpa alibi
tega....

Teraniaya dalam sunyi...
Senyap tanpa desiran
sang bayupun enggan menyapa...

Hingga separuh jiwaku pergi
rembulan pun enggan bersinar
awan pun jd kelam
embunmu berubah kabut tebal...

Pergilah dari anganku.-



by: Mawan Abelt Tasmania.-

Kumerindumu Dalam Sunyi - by: Jasmine Gahdia Azzahra


Kumerindumu Dalam Sunyi
by: Jasmine Gahdia Azzahra


Lelah sudah rasa jiwa ini
Letih terasa membebani hati
Dengan setia sku yang menunggu
Dengan menjerit aku yang merintih

Ketenangan jiwa yang kuinginkan
Kumerindukanmu dalam kesunyian
Tapi hati ini ingin membencimu
Tapi hati ini ingin menyayangimu
Tapi hati ini ingin memilikimu
Haruskah aku menangis dan tunjukkan cintaku
Haruskah aku mengemis cintamu

Titisan airmata menemani puisi ini
Curahan rindu membasahi jeritan hati ini
Aku yang tenggelam mencintaimu
Cintamu yang akan selalu kutunggu
Rasa sayangmu membungkam jeritan hatiku
Tapi semua itu hanya mimpiku
Dan mungkinkah semua itu terjadi dalam hidupku..

Semua rasa yang mengisi hati ini...
Tak lagi kurasakan..
Tak lagi kupedulikan..
Kuhanya ingin melakukan..
Melakukan yang terbaik untuk sebuah pilihan
Ataukah...ataukah...ataukah
"Kuharus membencimu dalam belenggu kesunyian hatiku".-




by: Jasmine Gahdia Azzahra.-