Selasa, 29 Mei 2012

AKU,,,KAMU dan KENANGANKU,,,,,by: Kanaya Mahameru


AKU,,KAMU dan KENANGANKU,,,
by: Kanaya Mahameru


kemarin memang indah
dan aku berusaha menguburnya
tetapi waktu terus berputar
menyusuri jejak

sedingin apa hatiku
sehingga ta' ada dirimu
aku hanya mengingat dya,,,,dan dya

kamu bukan bintang
yang setiap malam berkerlip terang
bukan pula air
yang akan terus mengalir jernih

ingin kugantikan dya dihatiku
dengan hadirkan dirimu
meski hanya semenit saja
namun,,,,,ku ta' bisa

maafkan aku
karna aku
masih mencintai dya
selamanya.......



by: Kanaya Mahameru.-

Wajah Pagi - by: Refdinal Kelana Mimpi


Wajah Pagi
by: Refdinal Kelana Mimpi


Tak kutemu sejernih pagi di telaga
Dilangkah malam mana tadi kita tersesat
Hingga rangkulan tangan terlepas
dalam dekap kosong menghampakan ruang
.....
Seperti pelancong, tidakkah kau lupa membawa peta
Rambu semak jalanan
Riuh suasana baru yang menyeru
Mungkin aku salah menafsirkan mata angin
hingga arah di mataharimu tak mampu terselamkan

Dipagi hening kembali kita bertemu
masih tersimak sisa redup terseret disudut mata
Tidakkah kau membaca embun 
saat geliat pintu yang membuka
mengawali sejuk sebelum semua terpanggang masai
sisa abu berterbangan melekat utuh dijemari waktu

Kita masih menyusuri langkah yang membelah
menggulirkan roda-roda nafas
sampai persinggahan itu kembalikan sua
dan malam
dan pagi
dan hati
erat melekat kita lalui.-



by: Refdinal Kelana Mimpi.-

WANITA - by: Siti Saharah


WANITA
by: Siti Saharah


Aku adalah seorang wanita....
Yang punya hati selembut sutera....
Tapi karena sifat lemah itulah.......
Aku mudah terbujuk keindahan dunia....

Wanita 
dari rahimmu akan hadir....
Pejahid = Pejahid Agama
Dari rahimmu akan hadir....
Penerus = Penerus bangsa..
Akan tetapi karena sifat tamakmu....
Engkau bisa melahirkan penghancurkan dunia....

Wanita....
Engkau penentram dikala gundah.....
Engkau penyejuk dalam rumah tangga...
Engkau  bagai surga di dunia....
Tapi karena sifat cerobohmu...
Engkau banyak menghuni neraka....

Wanita...
Haruskah engkau terus bergelut dengan duniamu
Haruskah engkau mengikuti hawa nafsumu
Yang menmbuat hidupmu penuh dosa juga nestapa

YA ALLAH...
Sadarkan aku juga kaumku YA ALLAH
Terimalah taubatku juga kaumku YA RABBI
Tuntunlah aku dan juga kaumku
ke jalanMU ya ROHMAN....
Tetaplah jaga diriku juga kaumku,,,,YA ROHIM....
Jadikan iman dan takwa......
tuk..melindungiku....kepadaMU....

Agar aku...
bisa menjadi....
BIDADARI DUNIA-MU KINI....
JUGA BIDADARI DISURGA-MU.....NANTI
AAAMIIIN........-




by: Siti Saharah.-

Seuntai Asa - by: Pelangi Senja


Seuntai Asa
by: Pelangi Senja


Disetiap waktu.....
Disetiap saat........
Seuantai asa selalu kusematkan....
Lewat doadoa yang kupanjatkan....
Hanya padaMU illahi robbi......

Tentang impian kita selama ini....
Teruntai indah bersama......
Bungabunga kerinduan di hati.....
Harum semerbak kasturi.....

Kesabaran yang ada padamu...
Selalu tercurah untukku............
Ketulusan cinta kasihmu...........
Menghampar  di dalam sanubariku.....
Bak permadani selimuti sepiku...........

Tiba saatnya nanti.....
Asa pasti kita raih.....
Bukan basabasi yang kutawarkan.....
Karena janji telah kita ikrarkan.........

Sayang........



by: Pelangi Senja.-

Senin, 28 Mei 2012

Ada Harap dalam Waktu -- by: Amri JO


Ada Harapdalam Waktu
by: Amri JO.-


Gerakan waktu penuh deru
seakan tak hirau.
Perjalanan melampaui sesuatu.
,,,paruh baya kita, diarah tak tentu.
paruh waktu kita diarak penjuru.

Bergeraklah,,,,
Lebih cepat dari waktu.
Bergegaslah.
Lebih cepat dari masa lampau.
,,,,bunga telah mekar.
kita perangah layu,
Sibak esok lebih sigap.
Simak seok letih lebih tanggap.
,,,mari
,,,kita tangkap harap.
Harapan belum pupus.
,,,ambisius.
Kearah yang lebih serius.

Bangkit.
Sebelum binasa dan hangus.-


2012.
by: Amri JO.

Kamar 3 x 4M - by: Aji Sona Alisuza



Sebuah jendela menyerahkan kamar ini
pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam
mau lebih banyak tahu.
"Sudah lima anak bernyawa disini,
Aku salah satu !".

Ibuku tertidur dalam tersedu,
keramaian penjara sepi selalu,
Bapakku sendiri terbaring jemu,
Matanya menatap orang tersalib di batu.

Sekeliling dunia bunuh diri !
Aku minta adik lagi
Pada Ibu dan bapakku, karena mereka berada
diluar hitungan : Kamar begini
3 x 4M, terlalu sempit buat meniup nyawa !


by: Aji Sona Ali Suza.-


Minggu, 27 Mei 2012

Sesaji Sajak Di Rintikmu - by: Boy Refa Redo


Sesaji Sajak Di Rintikmu


hujan, diantara rerintikmu 
sesaji sajak kuguratkan
kuselipkan disela-sela curahan
yang sayap-sayapnya adalah kerinduan.

Hujan, engkau turun ditengah-tengah ladang.
Tetes-tetesmu membasahi tanah-tanah 
kering menggersang,
ilalang-ilalang, rerumputan semak belukar.

Engkau hujan yang kuidamkan,
berderai bersih anggun dan menawan.
Bak pancuran di kolam sebuah taman,
cucuranmu memberi segala nyaman.

Aku ibarat ladang di musim kemarau panjang.
Yang menginginkanu menjadi hujan.
Lalu kau sirami sekujurku,
kau sentuh jiwaku,
kau belai lembut hatiku,
yang lama terpasung dalam kerinduan
akan genangan-genangan kasih sayang.

Hujan, diantara rerintikmu 
sesaji sajak yang kuguratkan.
Kususun dari serpihan-serpihan,
kepingan-kepingan,
pudaran-pudaran,
sinar matahari pagi yang lama tenggelam.-



27052012
by: Boy Refa Redo.-

Tuntaskan Rindu - by: Amri JO



Jarak bentangan kau dan aku
sepenggallah mimpi kusam.
Meniadakan nyata rupa waktu
,,,pernah kita sulam rajut

Leha tenggang masa berlalu
Cipratan rindu kian beradu
Bersilangan antara bayang-bayang semu
,,,kuperlu kini menuju.
Ke arah getar kalbu
Arahmu.....
.......tuntaskan rindu.-


by: Amri JO

Taman Biru by. Pelangi Senja

Ketika hati ini mulai rapuh...
kurasakan hidup ini jenuh...
namun di saat aku akan terjatuh...
kau temukan diriku di taman biru...

Walau sinar bulan hanya separuh...
kudapat rasakan pelukmu yang teduh...
sinar matamu membuat hatiku luluh...
tutur sapamu membuat jantungku runtuh...
perhatian tulusmu yang membuatku tersentuh...

sayang...
kuingin cinta kita tetap utuh...
walau aku sering bikin gaduh...
kuharap kau terima segala kekuranganku...
harta benda aku tak butuh...
satu pintaku jangan pernah selingkuh...
jaga cinta kita sampai sepuh...


by. Pelangi Senja
 

Hening Malam by. Budhi Muliansyah

~~HENING MALAM~~


Desir angin membelai,
mengusap daun-daun helai demi helai.

Menimang-nimang rindu,
yang acapkali terabai, tercerai berai,
dipusaran waktu yang mengurai.

Seperti nyiur ditepian pantai
yang melambai-landai,
ia menanti di seulas senyummu yang aduhai.

Ia menadahkan telapak tangan mengharap rinai,
agar hatinya yang gaduh lekaslah damai.

Hening malam, di ruang tidur angin membadai.
mimpi-mimpi yang ia rangkai
meluruh ke Bumi berhelai-helai. 


Dikesendiriannya: ialah sajak rindu
yang terkulai di batu-batu tepian ngarai.




by. Budhi Muliansyah

 

IBAku PADA MISKIN JIWAmu by. Iva Yu Li

Harta,
itukah yang kau agungkan?
aksesori dunia yang kelak tak mampu kau bawa.

Gelar,
itu pulalah yang banggakan?
kendaraan dunia yang kelak tak mampu
menghantar meski sejengkal langkahmu.

Cinta,
atau inikah yang setiap hari kau muliakan?
suatu rasa yang sanggup melambungkanmu ke awang,
sekaligus menjatuhkanmu kejurang terdalam.

Ya,
ku kagumi sosokmu ketika sang waktu
memberi celah padaku untuk mengenalmu.

Kau,
bagaikan permata berkilau biru.
Namun, 
ternyata aku keliru.


by. Iva Yu Li

Sabtu, 26 Mei 2012

Sebait Doa - by : Jessica Eria Dede


Sebait Doa
by: Jessica Eria Dede


Malam.....
Kurasa sunyi kian mencekam, kala  hati dilanda kegalauan'
Terapung sepi ketika rindu tak berujung.

Tertatih langkah memapah jiwa tanpa daya.

Hanya sebait doa kumunajatkan pada Illahi Robbi.
Agar tercipta damai pada titian hati.

Leburkan harapku, bila sudah tak sejalan tuk menggapai mimpi.
Yang pernah kulukis di dinding hati.

Seiring waktu yang berganti.
Biarlah sepi menemani.
Biarlah sunyi menyelimuti.

Disini aku masih memegang janji.
Pada sang rembulan kutitipkan goresan aksara rindu.
Pada sang bayu malam kuselipkan doaku.

Dan bila purnama datang, kuingin memandang wajahmu.
Karena aku masih menyayangimu.-



by: Jessica Eria Dede.-

Wabah Rindu - by: Serpihan Hati


Wabah Rindu
by: Serpihan Hati



Dalam penantian diri
aku kerap kali
bersenggama dengan sunyi
melucuti gaungaun sepi
menciumi pucukpucuk pasi
menebah lembaran puisi
jelma linang meluluh pipi
tak terkira
setangkup rindu kian mewabah jiwa
menggerogoti denyut nadi
membercak paruparu
melesapi desir darah
aku terjangkiti wabah rindu
kian waktu kian hari
kian jangkiti sendisendi
paradoks.....
terbiar kunikmati wabah ini
tersebab senafas cinta
pada satuan keping hati
begitu kuat mengikat lekat
memberi hidup detak didada kiri
# kamu
cinta dalam hidup
wabah dalam rindu.-




|Jakarta, 26052012.- 00:30 WIB.-
by: Serpihan Hati.-

: ( Rindu ) - by: Canolla Poetrie


: ( Rindu )
by: Canolla Poetrie.


:
hari ini, kemarin atau hari hari esok dan seterusnya
aku masih menganggap aksaramu yang terakhir serupa embun yang bersayap
,menghantarku pada hamparan taman rindu dimana engkau dan aku akan memilihnya
sebagai tetiarah jiwa kita

dan malam ini aku telah larut dalam lelah
setelah seharian aku bergelut dengan suara-suaramu, gambar-gambarmu,
bayang-bayangmu yang serasa penuhi langkah naluriku

ada rindu dihatiku tanpa syarat
ada kasih digenggam jiwaku yang tiada hendak inginku sapih
dan dimana sukma ini melayang saat itu pula terbawalah kau dalam rengkuhku.-
:



by: Canolla Poetrie.-

Jumat, 25 Mei 2012

Belenggu Waktu - by: Pelangi Senja


Belenggu Waktu
by: Pelangi Senja


Senja kini datang....
Bercadar jingga merona....
Menghampar tawarkan elok pesona....
Kumenikmati sajian yang tersaji...........

Sepoi angin bawakan rindu.....
Dari seberang samudera..........
Sang pujaan hati titipkan.........

Meski aku tahu......?
Waktu pasti membebaskan belenggu ini.....
Namun kerinduan tak mau tahu.................
Selalu datang menyiksa kalbu....................
Ingin aku berontak...................................
Apalah daya terlalu kuat...........................
Belenggu memasungku disini.-



By: Pelangi Senja.-

Tanyaku - by: Hilman Darmawan


Tanyaku
by: Hilman Darmawan.-


Sedang apa khabarmu
serah serahim sekantong
Mengurai penumbra
di demam sang klorofil
Aku sedang menghisap kejenuhan
Di balik jeruji kalap
Sewaktu-waktu lupa
Sewakru-waktu tak
Kamu tetap gerah
Mengait-ngaitkan namaku di dadamu
karna memang onani haknya sampah
Jadi percuma mendikte bayang-bayang
Aku sih sedap saja
Asalkan kamu sedap
Walau jemu smakin kuat mengikat
Aku dan kamu yang bertambah tua.-



by: Hilman Darmawan

2001 - by : Amri JO


2001
by: Amri JO


Petang petang menantang
Derap kaki kuda binal datang
Menantang gelinjang hidung belang
,,,nafasnya diharum harumkan mayang
Susuk dari seberang.

Kian malam tak hendak pulang
Kupu kupu kuda kuda binal ingin melayang.
Dikandang...

Suara iblisnya lekat ditelinga.
Betina yang menjual Juwita.
Karena hidup bukan kasih sayang.
Nafsu yang bercampur kelaparan.

Bintang menghinanya.
Surga mengutuknya.
,,,,kita diamkan saja.
Seperti pria peot mendengus asmara.
Dilumat juga.

Tiba pagi dalam lelah.
Dupa-dupa tanggal.
Ia lupa dosa.
Mesra menjerat tanpa daya.
,,,,,,kita sama saja.
Pendosa yang minta masuk Surga.-



by : Amri JO.-

Dan,,,Maafkan Aku, Ibu - by: Budi Riyanto


Dan,,,,,Maafkan Aku, Ibu
by:Budi Riyanto.-




bu,,,,,maafkan aku
yang belum bisa sepertimu
sungguh bu, aku akan terus belajar
dan belajar,,,,
tentang segala ikhlas,,,,
tentang segala sabar,,,,
tentang segala makna hidup 
yang pernah kau ajarkan
secara panjang lebar,,,,,
dengan segala pengertiannya


ketika aku ingat akan kanakku
yang tak mau lepas, jauh dari adamu
yang saat kantukku, 
selalu inginkan dalam dekap 
hangat pelukmu
dan,,,,,,
kau nina bobo'kanku,,,,,
dengan dongeng segala kisah
hingga lelapku
bu,,,,,,maafkan aku
ternyata sungguh,,,,
kasih sayangmu tak terhingga sepanjang masa
masih mengalir di nadi ini segala kasih
segala sayang,,,,,segala cinta
dan takkan terbalaskan sampai kapanpun


bu,,,,maafkan aku
saat remajaku,,,,,,,
yang kadang membantah perintahmu
untuk pulang tepat waktu,,,,,
saat belajar bersama, maaf bu
ujarmu, karena malam menyimpan
segala macam marabahaya
maafkan aku bu,,,
dengan pulang tak tepat waktu
hingga menambah rasa gelisahmu


Ibu,,,,,,maafkan aku
ketika aku sudah beranjak dewasa
menentukan sendiri pilihanku
yang tak sama dengan keinginanmu,,,,
dengan lapang dada ikhlasmu, 
tetap kau restui aku
seiring dengan bening linangan air matamu
maafkan aku ibu
yang selalu menguras, 
beningnya air mata kasih sayangmu
takkan bisa tergantikan segalanya itu olehku
bisaku hanya bisa mendoa dan terus mendoa
untukmu ibu,,,,,,,,
segala deritamu mungkin tak kurasakan
karena tak pernah sekalipun kau keluhkan
dan menjadi dukamu juga,,,,,,
ibu maafkan aku


Ibu,,,,,,,,,,
saat ini aku hanya berharap
semoga cucumu ini, anak dari anakmu ini
bisa mendapatkan kasih,,,,sayang,,,dan cinta
yang pernah kau berikan dulu padaku
sesungguhnya takkan terbalaskan semua itu
walau hanya seujung kuku, 
segala tulus ikhlasnya kasih sayangmu


Ibu,,,,,,,,,,
semoga segala Rahmat dan Anugerah-NYA
selalu terlimpah untukmu,,,,,,,


Bu,,,,,,,,,,,
semoga kau terima sungkemku
untuk maafkan aku.-






Jakarta, 211211
by:Budi Riyanto.-

Akan Rindumu - by : Khenzo Dalam Kenangan




Akan Rindumu
by : Khenzo Dalam Kenangan

Rindumu membebaskanku dari sepi,,,,,
Mengganti dawai asmara yang hilang
dengan nada yang dinyanyikan tetes embun,,,,
Begitu jernih bisikmu
menyapaku
Rindumu membebaskanku dari temaram,,,,
Relung langit tak mampu menahan gelisahku
karena malam sebentar saja
Dan kutemukan lirih angin
mendesah asamu,,,
Rindumu membebaskanku dari kelam,,
Engkaulah yang mengirimkan
Purnama di bingkai jendela,,,
Memijarkan keheningan
menjadi setangkup cahaya
yang menuntunku kesudut kenangan.-



by: Khenzo Dalam Kenangan.-

Penantian Purnama - by : Serpihan Hati


Penantian Purnama
by : Serpihan Hati


Disuatu penhujung senja
Aku, terduduk dibangku tua nyaris lapuk termakan usia
Seperti penantianku yang lama

Kulepas pandang setitik jauh
Tak terlihat camar meninggi
Setenag laut, disana tiada pula sauh
Sekedar hening sunyi mengarungi

Tak terasa malam meniba
Menghampar pekatnya pada semesta
Bisikbisik gigil menyapa dalam tipis kabut
Susupi segala jelaga raga

Aku tetap terduduk disini
Sembari menanti purnama
Kelak kukaitkan pada pendarnya
Serumah rindu dalam jiwa

Penuh harap, kau tak sekedar menatap
Ambil dan rajut kaitan rinduku
Jadikan setaman kasih penuh cahaya hati
Yang kelak menjadi titian
Aku, kamu dan kita
Dalam naungan suci Illahi Rabbi




| Jakarta, 24052012
by: Serpihan Hati

Kabut Malam - by : Dinda Arnelia Syahtifa II


Kabut Malam
by : Dinda Arnelia Syahtifa II


Dihening malam kian larut
Rembulanpun enggan tersenyum
Bersembunyi dibalik tirai dingin kabut malam

Sayang........
Mata ini tak mampu menatap
Sembab terhalang tetes yang mengembun
Ketika perih mematah hati yang tak bertangkai
Hingga jatuh luruh ke bumi

Lamat alunan tembang sumbang bernada pilu
Menyadarkan aku akan keberadaan cinta yang tereka

Bak puisi pujangga yang tercipta maya
Menghujam raga tak lagi memeluk jiwa

Malam semakin larut dan sepi
Ijinkan aku tuk pejamkan mata
Melenakan beban hati yang sarat dera

Kasih.......
Hati ini telah banyak menyulam duka
Kini terdampar diayunan lara.-




by : Dinda Arnelia Syahtifa II.-

WANITA BIASA - by : Siti Saharah


WANITA BIASA
by : Siti Saharah


Aku hanyalah wanita biasa,,,,,,,
Yang tak bisa apa-apa..............
Tapi aku tidak akan menjadi lemah....
Karena aku mempunyai hati sekuat baja...

Aku hanyalah wanita biasa..........
Yang hanya punya air mata..........
Tapi tidak akan kujadikan itu senjata....
Karena aku punya IMAN dan TAKWA....

Aku hanya wanita biasa.........
Yang ingin dicinta...........
Tapi tidak akan kujadikan itu tujuan utama....
Karna aku ingin jadi penghuni surga............

Aku hanya wanita biasa......
Yang sedang selalu berusaha
Mendapatkan Ridho dan RABB-NYA
Tuk jadi penghuni SURGA,,,,,,amiiiin.-




by : Siti Saharah

Kamis, 24 Mei 2012

***TANPA JUDUL II*** by : Kanaya Mahameru


*** TANPA JUDUL  II***
by: Kanaya Mahameru



Semua ta'kan hilang begitu saja
semua akan tetap terasa walau tlah terganti rasa
smua kan ada dan tlah ada tanpa adanya
hanya sesaat dalam pintas smua samar
namun kan jelas saat teringat
rasa yang pernah tercipta antara kau dan aku
masa itu tlah membisu
hanya serpaan rasa yang terurai
akan asa dalam masa
tentang perpaduan hasrat
dua hati yang terpikat
resah namun slalu gelisah
tiap-tiap lelap
netra terbuka
otak seakan tertuju pada 1 titik yang semu
mungkin samar adanya
namun ku rasa kan nikmatnya
salahkah cinta
atau cinta bersalah atas adanya rasa
aku dan kamu
bukan,,,,,,,bukan salah cinta
dan juga bukan cinta bersalah
tetapi masa dan rasa kita
yang mungkin ta' tepat untuk  menyatakan hasrat
tanda tanya seakan bertanya
saat ditanyakan siapa dan mengapa
hanya diam ta' bisa bicara
hanya merasa ta' bisa meraba
dan hanya ilusi yang berbicara
memainkan cinta kita berdua........






by: Kanaya Mahameru.-

Kidung Pagi - by : Pelangi Senja


Kidung Pagi
by: Pelangi Senja


Kembali mentari menyapa,,,,,,,
Pancarkan hangat menembus sukma......
Seindah kidung pagiku.........
Mengalun merdu mendayu........

Gemulai daun-daun meliuk....
Saling bergesekan berirama.......
Kidung pagi yang mengalun........
Adakan kau dengar,,,,,,,,kasih

Kerinduan yang kurasakan......
Makin meraja bertahta dihatiku......
Padamu pujaanku.........

Meski aku disini......
Hanya mampu memeluk bayangmu.....





by: Pelangi Senja

1995 - by : Amri JO


1995
by : Amri JO


1995
Tak berujung tanda tanya
Dalam kejap mata dan canda tawa

Karena sejenak kau alamatkan cinta.
Seputaran masa lagi kau selingkuhi kata

Terhadap kebaikan semu mu.
Aku Ambivalen,
bimbang menatap ragu.
Menjadi delta sengketa.
Kau lokalisasikan ketulusanku.

Jika kau memilih dia.
Dialah engkau pilih.
Rahasia luka ngangakan saja.
aku digaris depan dengan kesabaran.

Pabila aku tlah memuakkan.
Jangan maki aku dan kehidupan.
Dengan sendirinya ku kan terlupakan.
.....embanlah prinsip pengkhianatan.
Aku tak campur tangan.
Kepongahanmu cukup memalukan.
.....perempuan...!


....:p??





by : Amri JO.-

BIDADARI SURGA MAYA - by : Iva Yu Li


BIDADARI SURGA MAYA
by : Iva Yu Li.-


Aksaraku masih terselip diantara putih helaian bulu sayapmu
Syair indahku masih terkulum dalam  rongga mulut manismu
Rasaku masih bertengger pada pucuk dahan malam yang menjulang di kaki awan
Dan warnaku masih temaram  bagai cahaya rembulan bersalu pekatnya kabut

Duhai Dewa Dewi Nirwana....

Luruhkan kalam asmara surga kepadaku
Ingin kueja aksara maya untuk bidadarimu
Agar dia mengepakkan sayap kemilaunya sembari tersenyum
Lalu terbang dilangit malam  menebar jutaan aksaraku.-





by : Iva Yu Li.-


HENING - by : Pelangi Senja


HENING
by : Pelangi Senja

Saat sunyi kulantunkan......
Saat sepi kuuntaikan..........
Melodi malam kini kurasakan....

Tak ada indah sinar rembulan.....
Kemerlip bintangpun enggan berkdip....
Hening pekat menghampar....

Entah kemana sang pujaan hati......
Hanya diam yang kutemui...............
Galau dihati kian mencekam...........
Menemaniku menuju peraduan sunyi......




by : Pelangi Senja.-

Mushafir Itu,,,,,(???) - by : Dnok Antusias


Mushafir Itu,,,,(???)
by : Dnok Antusias


Pada pucuk-pucuk rindu yang menjulang
Pada kupu-kupu,,,,,atau daun-daun yang dijadikan kiasan
Tentangmu,,,,,,,masih menguasai jasad dan isi pikiran
Tujuan jauh tertinggal di belakang
Sedang langkah hati terus melaju hampir tak bisa dikendalikan
Halte-halte Norma terlewati tanpa tertoleh lagi
Rambu-rambu kepatutan yang semestinya menjadi pengendali
terterobos tanpa hirau diri

"Mushafir,,,,,,,,kapan kau kembali,,,,?" tanya suara yang jauh terdengar
dari lubuk hati.-





-------hari ini ba'da Maghrib---------- 
by : Dnok Antusias.-

AKU - by : Aji Sona Ali Suza


AKU
by : Aji Sona Ali Suza

Kalau engkau mengatakan aku
Artinya engkau dengan badan diri
Kalau aku menyebut aku
Maka itu adalah aku sendiri

Aku adalah engkau
Akan tetapi engkau bukan aku
Kita adalah dua
Walaupun satu tiada kenyataannya

Dirimu adalah diriku
Badanmu adalah badanku
Aku ada padamu
AKU
Mana jalanku ?
Aku melihat orang berjalan
Dalam pada itu akupun  berjalan
Jalan orang jalan nyata
Jalanku tidak nyata

Kulihat orang berjalan dijalannya
Akupun ikut berjalan bersertanya
Dia sampai ditujuannya
Tetapi aku disitu kesitu juga

Manakah yang benar ?
Jalan orangkah atau jalanku
Kedua-duanya benar
Karena kedua-duanya perlu

Bagi orang, jalanku gelap
bahkan aku dianggap barang mati
Bagiku jalanku tidak gelap
Hanya orang yang tak mau mengerti

Bagiku jalan orang jalan nyata
Jalanku jalan tidak nyata
Satu sama lain berbeda
Jalan aku dan jalannya

Orang berjalan di jalan raya
Jalan bikinan manusia
Naik mobil, kereta api, kapal laut dan udara
Bagiku itu menumpang dijalannya

Namun aku walau dimana saja
Di lautan, di daratan
Dan di udara
Namun jalanku tidak kulupakan
Dia dan aku

Dia berjalan akupun berjalan
Kami bertemu di perjalanan
Sama-sama berjalan
Tetapi berlainan arah tujuan

Dia dikiri aku dikanan
Dia diluar aku didalam
Dia berhenti akupun berhenti berjalan
Seiring bertukar jalan

Dia ingin hendak menemui aku
Di perjalanan kami bertemu
Dalam perjalanan dia melihat aku
Di waktu dia berhenti maka hilanglah aku

Wahai insan yang hendak mencari aku
Aku selalu berada bersertamu
Aku jauh dalam tangkapanmu
Padahal aku sangat dekat padamu.-





by : Aji sona Ali Suza


Pernah Aku - by : Amri JO


Pernah Aku
by : Amri JO


Pernah kugambar wajahmu
pada langit-langit kamarku

Pernah lagi,
kutiduri bayangmu
diberanda malam sepiku

Watak cinta ini begitu cenderung.......
Memilihmu
Sebagai pahatan kasih.-




by : Amri JO.-

Belenggu Rindu - by : Canolla Poetrie


Belenggu Rindu
by : Canolla Poetrie


Aku mengembarakan angan
Bersama derai hujan
Menabrak pada apa yang ia temui
Menyusup pada pori-pori malam
Mengalir terus dan terus hingga menganak sungai

Anganku menembus ruang waktu
Menembus dinding-dinding ragu
Pada jarak yang menganak pinak
Ia menyusuri tiap depa yang terserak
Mencari sebongkah rindu yang terbelenggu
Melumat buaian angan yang membebat jeruji kasihmu.-





by : Canolla Poetrie.-

Buah Cinta Itu Bernama Rindu - by : Boy Refa Redo


Buah Cinta Itu Bernama Rindu
by : Boy Refa Redo


"Rindu," adalah sebuah ruang
Yang didalamnya: haru, bahagia, sedih, gembira, suka dan duka
Lalu membaur menyatu menjadi airmata.
Ia buah ranum dari sepohon cinta
Cinta kepada Tuhan,
cinta tanah air,
cinta kedua orang tua,
cinta kepada kekasih,
cinta kepada sahabat,
ia tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasa, ia berwarna biru yang terkadang menjelma
menjadi kelabu.

"Rindu," ia adalah rasa yang teramat peka.
Jika terluka adalah derita yang paling derita,
perih yang paling perih,
kecewa yang paling kecewa.
Yang beruraian air mata, yang menyesakkan dada, yang membuat hidupnya menjadi
hampa.
Lalu tiba-tiba sepi mendera, sunyi senyap jiwa.

"Rindu,"  ialah gelombang rasa, ia ada.
Dihatimu,
dihatiku,
dihatinya kita.
Ia mengalir disetiap darah,  berhembus disetiap nafas, berdegup disetiap jantung.
Dan ialah bahagia yang sempurna, ketika kau menyentuhnya dengan kelembutanmu.
Dengan setulus-tulusnya cinta, dengan sebesar-besarnya kasih-sayang.
Jika ada yang bertanya-tanya kepadaku, kepada siapa aku merindu, jawabku hanya
satu.
Yaitu "Kamu !".-




by : Boy Refa Redo.-

Rabu, 23 Mei 2012

jarak dan waktu - by : Chindy Menyhexs


jarak dan waktu
by : Chindy Menyhexs


Dititian jalan yang kian membentang.....
terlihat jarak kita yang semakin jauh.....
namun itu tak menjadi suatu halang......
dengan kuat cinta semua akan menjadi luluh.....

perbedaan jarak antara kita.....
membuatku tahu akan arti setia.....
semakin dan semakin ku cinta.........
dihatimu akhirnya aku bersua.........

kekasihku.....
betapa aku rindu......
tahukah kamu...........
aku ingin segera bertemu....

namun semua terhalang oleh waktu.....
hingga ku hanya bisa memendam rindu....
yang semakin lama semakin membelenggu......

kekasihku......
tunggulah aku......
di penantianmu yang tiada jemu......
ku kan datang untukmu....................




by : Chindy Menyhexs.-

Dalam Rindu - by : Aji Sona Ali Suza


Dalam Rindu
by : Aji Sona Ali Suza


ketika angin sibuk membaca
kemana arahnya berhembus

ketika pasir pantai sibuk meramal
kapankah debur ombak memecahnya

aku dengan sendiriku telah lama terpaku
dalam rindu kepadamu

berjuta lembar kisah kulewati
dengan terus erami rasa ini,-



by : Aji Sona Ali Suza.-

*Kudapan Ironi ( menjelang pergantian hari) - by Dnok Antusias


* Kudapan Ironi  (menjelang pergantian hari)

Syahwat yang menjadiku tertuntun
getarnya,,,
sesak memenuhi seluruh isi otakku

bodohku,,,
menikam habis nurani dan tak sedikitpun menyisakan harga diri
dan aku masih bisa terkekeh melihat diriku terlempar dikerumunan nista

lantas,,,,,,
buat apa aku berteriak minta tolong

sementara aku dengan sengaja menenggelamkan diriku dan tak berusaha keluar dari
kubangan,,,,,,,,,??

Matilah aku,,,,,,,,!!!!




"12:15"
by : Dnok Antusias.-

Pada Naluri by: Canolla Poetrie



Pada Naluri
by : Canolla Poetrie

Pada naluri yang masih bergelut dengan sepi
Aku datang mengetuk pintu bimbang
Membisikkan aksara ragu yang hendak kusapu
Menghempaskan jelaga pekat yang menaunginya

Pada naluri yang masih membebat senyap
Aku datang melaburkan mimpi
Meniadakan segala lindap yang menyergap
Pada-MU, atas kasih-MU kisahku tertumpu.-




by : Canolla Poetrie


Kupukupu - by : Pelangi Senja


Kupukupu
by : Pelangi Senja

Lincah gemulai liukkan tubuhmu.....
Kepakkan sayap indahmu.....
Terbang sesuka hati......
Duhai kupukupu nan cantik.....

Andai aku seperti engkau.....
Pasti aku akan terbang......
Kepakkan sayap menuju puri cintamu.....kasih
Bermanja kita dalam celoteh mesra....
Seperti biasa kita dendangkan.....

Namun....
Nyata kita tetap terpisah.....
Oleh ruang dan jarak waktu.....
Hanya mampu menguntai rindu......
Lewat goresan hitam jejak sang pena.....

Ungkapkan segala rasa yang ada.....
Tentang asmara kita yang makin memerah......

Ibarat bara bertiup semilir angin......




by : Pelangi Senja.-