Minggu, 30 September 2012

SAJADAH BIRU - by : Dhara Zelita




SAJADAH BIRU
by : Dhara Zelita


Semburat merah pada mega sore ini.
Pulang ku memakan jejak
yang akan bermekar bunga dan menumbuhkan rembulan.
Kumulai doaku dengan satu kata.
Dan air mataku deras di pipi,
ketika langit ingin menghitam matahari mulai menguapkan cahayanya.
Malam hari embun berirama,
kusimpan doa di hatiku.
Kucium sajadah biru pemberian Ibu,
untuk menemani doaku terbang,
dan rasa syukur indah terucap hingga fajar.....


2709'12

BERBARING DI DADA OMBAK - by : Mega Ungu




BERBARING DI DADA OMBAK
by : Mega Ungu


Masih aku belum pernah lelah
berlari laju bersama angin
menari nari dan bertingkah langkah
ingin mencapai kepucuk dedaun kelapa
mengukir tapak tapak ombak
digigi air mencuba menyulam sebersih bebuih
dan teruja mengusap sisik sisik ikan
lalu berbaring didada ombak
didalam urutanya yang syahdu meledak
menantikan gurauan sang gelombang
berlagu merdu berbaur sayu diayun ayun tembang ....



2709'12

Dipinggir Jalan - by : Serpihan Hati




Dipinggir Jalan
by : Serpihan Hati


Lalu lalang kendara
dua,tiga juga empat roda
menyelang tatapan mata
bising bingarnya memekak telinga
asapasapnya menambah daftar racun raga
sedari tadi aku terduduk menung
pada sebangku kayu robohan
mungkin sisa tumbangan kemarin sore
berpuntung pula tlah kuhisap
gelagat gelagat liar kian menjalar
molek molek tubuh bermuncul keluar
kala perlahan sepi jalan menyuar
siapa mereka. . .??
Benak menghasil tanya
dengan parasnya penuh warna
tas tas kecil dijinjingan
dipinggir jalan mereka berjibaku
mencari cari ruang berdiri
ada yang asik sendiri dengan hisapan rokoknya
ada yang berkumpul memecah sepi dengan tawanya
ada pula yang masih terduduk sibuk memoles rupanya
dan,masih dipinggir jalan 
aku terduduk menung memangut sepi
diiringi cekakak cekikiknya
juga riuh remah suara mereka
entah siapa mereka,
sedang aku masih sibuk merenungi
siapakah aku. . .??? 
Dipinggir jalan.

SH,
2609'12

Jika Mencintaiku - by : Riell Riellga




Jika Mencintaiku
by : Riell Riellga


Jika mencintaiku bisa
menghapus rasa sedihmu

Sengaja kuulang 
Aksara ini ,agar hatimu
terbuka,tak hanya diam
dengan bayang bayang
luka di masa lalu

Coba tepiskan !
bila ragu selalu di rasa 
Biarpun dunia ini begitu
terangnya

Akan tetap gelap menurutmu

Jika mencintaiku
bukan karena kesalahan

Mengapa kita tidak
mencobanya ?

(segenggam tanya,sebelum
diam)



Riell
2609'12

aksara-kembara - by : Gemuruh Halilintar Boemi




hingar..
celotehkan cemas..
mana lagi,,
apa lagi..
kau,,
aku,,
rubah,,
atau serigala..
sama saja..
sekutu..
seteru..
waktu..
menggigil dalam kenang..
garang terpanggang terang..
bayang yang tepampang..
liang..
ku gali lebih dalam..
jangan tanya..
jengah..
marah..
lelah..
tanda tanya..
seperti apa..
alurku..
kepastian'NYA..

...
...boemi...
2609'12

Jika Ini Pertanda - by : Serpihan Hati




Jika Ini Pertanda
by : Serpihan Hati


Terkurung aku dimendung senja

Detik detik kian mengusaikan cerita 

Tentang kita . . .

Tentang cinta yang pernah ada

Seucap kata adalah buta

Adalah tiada . . .

Hanya rerintik airmata

Hiasi pelataran jiwa

Jika ini adalah pertanda . . .

Maka . . .

Kuberserah segala titah tersisa

KepadaMU, Sang Maha




| Jkt,september '12
SH

aksara-kembara - by : Gemuruh Halilintar Boemi




tinggal..
disini..
merah yang kau tinggal'kan..
berdebu..
usang..
sungsang..
meng'arah mati..
sekarat..
hidup..
merangkak..
berimbas pada harga diri..
tunjuk..
tak kuat lagi..
petunjuk..
dimana letak'nya..
marga tanpa marka..
fatamorgana..
labirin..
jejali langkah..
sebenar'nya terpasung..
iya,,
PATUNG..

...
...boemi...



2609'12

KEUJURAN DAN KESETIAAN CINTA - by : Siti Saharah





KEJUJURAN DAN KESETIAAN CINTA
by : Siti Saharah


Kutetap bertahan 
dengan setitik harapan 
Mempertahankan cinta kita
yang sedang di rundung prahara..

Dengan kejujuranku
Awal cintamu bersemi..
Dengan kesetiaan 
kuberikan semua cintaku padamu..
Hingga hari ini rasa itu belum runtuh..
Dan engkau memberikan kepercayaan rasa itu untukku..

Cintaku hanya untukmu seorang
kucoba berikan engkau keyakinan
walau engkau jauh dari pandangan..
Tapi hati dan rinduku hanya untukmu sayang..

Tapi kini semua mulai ternoda
kejujuranku engkau anggap kebohongan
kesetiaanku engkau bilang kepalsuan
karena sudah hilang rasa kepercayaan
Entah dengan apa lagi harus kubuktikan..
Cinta suciku ini hanyalah untukmu seorang..

Kasihku
mari kita sama sama perbaiki
membangun cinta kita kembali
yang kini mulai di terkoyak pergi
mewujudkan semua mimpi-mimpi
yang dulu selalu menjadi angan-angan diri..
Di saat cinta kita pertama bersemi..
Kasih yakinlah padaku....


2509'12

SENJA LUKA - by : Mega Ungu




SENJA LUKA
by : Mega Ungu


Suatu senja
kau menyapa aku
didalam mimpiku
dan mawar diwajahmu segar mewangi
bak kemilau embun pagi
melupa senja senja yang luka berdarah
tanpa sesiapa yang tahu
mawarmu pernah berguguran dipangkuanku
warkah birumu carik lalu membalut senja yang luka
bersama sutera dewangga ungu mengobati parahnya
tinggallah kini secebis memori sepi
untuk ku bingkaikan didalam figura maya
hingga abadi potretmu terlukis didinding hati ...



2609'12.-

(tanpa judul) - by : Canolla Poetrie




telah kuhujamkan palung kalbu 
dengan sebongkah sajak rindu 
yang kupinjam dari desau bayu senja lalu 

atau kumatikan sekalian 
dari pijar dian yang kau nyalakan dulu 
sebelum waktu merenggutmu dari dekapku 

mati saja kau rindu 
dan aku segera berlalu 
langit hatiku telah kelabu 
tak lagi membiru seperti dulu.-


2509'12.-

(tanpa judul) - by : Amri JO






Didadaku..
Rindu menjulang langit,
kepadamu,..
Yang terpaut jarak terlampau jauh.

Kupanjati dinding sepi,
merayap dijurang dan lembah kalbu..

Didadaku,
rindu menjulang gunung,
berpalung laut.
..padamu,.
Yang terpisah jarak terlampau jauh..

Adakah kau tahu ?


2509'12

RINDUKU DI RAHIMMU - by : Getar Sinar Cinta




RINDUKU DI RAHIMMU
by : Getar Senar Cinta


Kenapa Engkau tidak mengucapkan satu kata yang paling
RAHASIA kepadaku
Kenapa Engkau masih menyembunyikan kerinduanku yang amat tua kepadaku
Kenapa cinta-Mu tak membenih bersamaku
Di ladang Kasih itu
Langit, pepohonan, laut, dan sungai di bumi, tak mau berkata tentang RAHASIA itu
Engkau tuliskan surat Cinta kepadaku, tentang
Kelahiran dan kematian
Tapi,
Kenapa tak Kau tulis sebaris saja, puisi
Kerinduan Anugerahmu
Tuhan...
aku bersembahyang kepada-Mu
kupanjatkan Bait-Bait Cinta setelah mendengar penyeru-Mu
sampai saat ini !
aku merindukan
di rahim-Mu
Di rentangrentang
Waktu...
Jakarta,2509'12
Penulis: Bere Kilimanjaro ( Erik Nusantara )

Mengejar Rintik Matahari - by : Dhara Zelita




Mengejar Rintik Matahari
by : Dhara Zelita


Kuikatkan ilalang untukmu.
Kupetik dari tepian awan 
dan kubungkus dari serpihan ranting.
Kulilit dengan tali kembang surga 
dan kukirim cahaya lewat ilalang itu.
Pada suatu senja,bermega,
berawan dan berteriak menantimu 
yang tak kunjung kembali.
Ilalang ini untukmu sebagai hadiah ulang tahun 
kembang surga layu oleh isapan cahaya rembulan 
yang tak mau datang menemaninya sendiri tanpa sepi.
Namun kutitipkan saja rindu ini 
pada rumpun bambu yang sedang bernyanyi,
agar ia lebih bahagia melihat mimpiku 
yang sebentar lagi menumbuhkan nyata.....


2509'12

aksara-kembara - by : Gemuruh Halilintar Boemi




kemari..
lihat lebam'ku..
biru menjelma ungu..
bahkan,,
hitam..
aku awam..
cemburu pada awan..
bebas..
mainkan hujan..
pun,,angin..
hanya ingin..
mainan angan..
rancu..
nafsu..
kau tak berbelas kasih..
ambigu..
muslihat mata..
entah,,
enyah..
jangan meng'endap lagi..

...
...boemi...



2509'12

bayang dan lampu minyak - by : Nyanyian Sunyi




bayang dan lampu minyak
by : Nyanyian Sunyi


remang bayangmu datang
samar ku timang,
di suluh lampu minyak, tepi dinding kamar emak.
'inikah kelebat rindu yang menyaru kataku'
atau sekedar gurauan sajak mimpiku' ?
dilamun tak kesudahan,
berkali pula terhenyak,
wangian mu kerap tinggal,
disudut jendela dan purnama,
pada lembar-lembar diary
tak asing lagi,
sampaikah pesan ku wahai putri ?
yang hingga kini belum sempat ku beri jeda,
masih berakhir tanda tanya
pada tiap kesat selera,
gundah gulana,
lara dalam berbait,
kata berpahit.
madah rindu berayat singkat,
seloka hikayat.
jalin tekat semampai kasih
kabut menitis kalam
ku larikkan malam-malam,
sayembara luruh daun terserak,
dijejak lampu minyak

akan rindu ini,
masih seperti kemarin putri,tak berubah.
membekas jelaga, lampu minyak,
di rumah emak..



2509'12

(tanpa judul) - by : Mawt Tazshiqhat




Sejenak ku tertegun
melihat di depan bolak mata
nyata tapi semu
merasakan kejengahan negri

aku jengah...

Melihat kulit legam petani
yang tiap hari bermandikan peluh
kekar bahumu...
Tapi tak sekekar kehidupanmu

aku jengah...

Lihat negri ini yang kian buta
dengan para wakil dan dasi perampok
undang undang yang kian mencekik

aku jengah...

Melihat sumpah serapah para jurkam
pembantai nurani negri
pencuri pajak tiap nasi
apa yang ku makan hanya basi

aku....

Tiada daya 
tak kuasa menolak sang penguasa
hanya berteriak dalam hati

JANCOK....

Hai...

Sang penguasa negri
lihat lah....
Bukalah MATAMU...
dengarkanlah JERIT TANGIS PETANI
rasakanlah LELAH BURUH...
Aku tunggu JANJIMU...



jerit dan jengah240912

(tanpa judul) - by : Canolla Poetrie




hujan 
kau telan malam 
hingga kelam tanyakan keperawanannya 

dimanakah gulitaku ???
mengapa harus ada bulir bening mengambang pada tiap rerimbun daun ???
beningmu sesekali biaskan rerona lampu jalan 
dan terlihatlah bayang remang sang pemilik rupawan 

ia berjalan menerjang jalan 
pelan merambat menyusup disebalik jas hujan 
ia berpulang membawa segudang harapan 
atas nama cinta dan cita cita 

meski lelah tak hendak kalah 
meski letih mengadu perih 
sang pengenggam harapan tetap gantungkan senyuman.-



2409'12

aksara-kembara - by : Gemuruh Halilintar Boemi




hitam,,
aku,,
dia..
putih,,???
dimana..??
serigala malam memangsanya..
mencabik sebelum di telan..
pelan..
bengis..
cakar yang tepat..
cepat sembunyikan cakarnya kembali..
tinggalkan robek dalam..
dalam diam,diam-diam kupendam..
amarah yang mengHITAMkan tanya..
mengapa,,
ku usik tenang'ku sendiri..
mengapa,,
hanya sekedar tanya..
berputar mengitari realita..
dengan'nya malam..
kuTERANGkan hitam'ku..
pada'NYA..

...
...boemi...


2409'12

DI UFUK HARI - by : Mega Ungu




DI UFUK HARI
by : Mega Ungu


ku terokai malam yang bisu
ketika kita bermain api api membahang
berani nian kau meredah 
mimpi seidah syurgawi
kau ajari aku mengarang syair rindu
kita selami lautan madu ketika kelam sunyi menyapa hampa
terdekaplah sudah dua hati 
didalam satu janji terpatri
diufuk ufuk hari yang kita hiasi


2409'12

SABDA HATIKU - kiriman : Sebuah Nama Sebuah Cerita




SABDA HATIKU
oleh : Sayap Sayap Patah


Kemana angin cinta berarak?

Kipaskanlah semilir buaimu

Tuk jiwaku terpeluk sejuk dalam liuk liukmu

Tuangkanlah aku arak kasih sayang

Dari cawan hatimu
bermata air cinta bening

Musnahkan kemaruk dahaga harap

Menyentuhku hingga kepayang tanpa secuil bimbang

Dingin membara

Hangat cahaya

Rembulan cemburu 
Dalam remang galau meneduhkan sedang cemburu padaku

Berikan daku remah remah salju

Saat kulelah tuk lelehkan hati
Yang melepuh karena rindu

Aku tertimbun gelap
Dalam semak semak jebakan malam

Kirimkan aku lentera tuk menerangi mimpiku tentangmu

Untuk ku tahu arah pulang menuju hatimu 

Menuju nyatamu menjadi nyawamu.-



2409'12

(tanpa judul) - by: Canolla Poetrie




malam masih membisu 
tak ku temu jawan atas ragu rancu 
kian membekap kalbu 
tinggalkan lebam lara yang membiru 

desau angin masih membelai malam perlahan 
menggantungkan rembulan yang masih tersembul disebalik awan 
tak ada jawab yang melabrak otak 
sedang pikir masih dalam kembara memilah penjelasan 

kosong 
sepi 
hening 
sedang netra masih terjaga mengurai kata 

entahlah 
apa yang harus aku lakukan ???


2309'12

(tanpa judul) - by: Mawt Tazshiqat




Sejenak ku berdiri di tepian sunyi
kudongak kepala menatap
seraya berkata dan bertanya
malam... Kenapa kau sunyi..?
Hanya bintang dan bulan yg temani...

Saat kutanya pada bintang
saat kutanya pada bulan

mereka membisu...

Namun...
Walau sinar bintangmu tak mampu terangi
namun kau menambah indah malam
walau sang rembulan sedikit bersinar
kau nampak cantik d sunyi malam

di tepi malam ini...
Ingin ku seperti kalian
walau gelap hidupku
namun setitik cahaya
mampu menambah indah
dalam sunyinya hidup...
Inilah jiwa berkata
walau dalam sunyi
masih ada secuil asa



M.T 230912

aksara-kembara - by: Gemuruh Halilintar Boemi




ku'baitkan gemuruh rindu ini bersama hujan..
biar hadirnya bersama sejuk senyum'mu di ruang rindu..
seulas yang terkuas di kanvas langit..
tetaplah bagai arakan awan dalam asuhan purnama..
membawa bintang mimpi baru,dengan'MU'mu..
mempelai jiwa'ku yang gemulai..

...
...boemi...


2309'12

Jumat, 28 September 2012

Alunan Sajak Pilu(Ku) - by : serpihan Hati




Alunan Sajak Pilu(Ku)
by: Serpihan Hati



Sunyi. . .
Masih menjadi bait bait
Diantara sajak pilu
Bertabur aroma seroja
Diantara hembusan nafas

Sepi. . .
Masih menggumul rasa
Diantara detak nadi
Bertebar riuhan duka
Diantara lamunan hati

Hingga. . .
Tiada tampak rembulan
Apalagi bintang gemintang
yang dahulu setia,
Meski hanya sekedar singgah,
Sejenakpun urung,

Dan. . .
Hanya sajak pilu tercipta
Diantara ratapan ratapan perih
Hanya aksara aksara hampa
Diantara retakan rasa yang kian meruah,



SH,
2309'12

(tanpa judul) - by: Getar Senar Cinta




Rengkuhan Jiwà Masa Lalu
masih terasa di dalam
hati

TEMBANG JIWA sajak yang terlupa melukis kisahku
dari Kanvas Surga goresan air mata
menjemputku di awangawang Larung Biru
tanpa Harmoni Semesta Alam

Aku...
bertahan dalam Kelana Mimpiku
mencari Sekeping Hati Dinda
yang dulu hilang di Mentari Hatiku

aku...
bukanlah Gelas Bening Kosong
terpajang untuk keindahan mata
tanpa Lentera CintaMu

kini aku rindu dalam kerapuhan
senjaku...


_BERE_
2309'12

Munajat Wisata Hati - by: Sebuah Nama Sebuah Cerita




Munajat Wisata Hati
by: Sebuah Nama Sebuah Cerita


Bacalah baris kata kata yang tertulis
Dilembar hatiku yang lusuh berdebu

Tertinggal pergi olehmu

Ada puisi puisi doa untukmu yang terukir
Dan selalu terlantunkan disana

Usah menilai merdu atau sumbang nyanyianku
Indah atau tak indah, duhai pujaanku

Namun pandanglah ketulusan yang tersirat
Dari si pemilik hati yang pernah kau tancapi panah cinta
Yang tajam melukai
tak terobati

Kau telah membelokkan arti cinta
Yang digarisluruskan oleh sang pencipta

Aku mendung
Aku pemurung dan gerimis turun disudut mataku untukmu

Dan seusai gerimis
Bukan petir kutukan yang hendak kugemuruhkan
Karena keangkuhanmu, duhai sayang

Malah pelangi doa yang kan aku sematkan lagi
Sebelum engkau melesat berlari
Sebagai tanda perpisahan.-


2309'12
by:: Sebuah Nama Sebuah Cerita

Aksara Pelangi Nyanyian Jiwa - by : Aksara Pelangi Nyanyian Jiwa




Aksara Pelangi Nyanyian Jiwa
by : Aksara Pelangi Nyanyian Jiwa


A ku terdiam menatap kosong
segala kehampaan diri
K isah usang tentang nurani mati terseret angkara durja
S aat syetan melaknat jiwa
merantai raga
A ku terbelenggu hitamnya
harapan rusaknya matahati
R asa mengkoyak sudutkan diri dalam sepi
A muk sukma terisolasi genangan luka

P ercuma kusesaki sgala angan
E lok mimpi kini merajam duri
melilit ilusi
L angkahkan diri saat waktu
terhenti menatap mati
A ngan semakin gelap gerayangi sisi hati
N amun raga terpaku sesaknya ketiadaan
G amang kurasa kelamnya sunyi
I nikah takdir jiwa tanpa diri..??

N ama-Mu kian sirna melepuh dalam keabadian
Y ang tersisa hanyalah bayang kehidupan diantara senja dan esok pagi
A kankah gelap ini berakhir pada rinainya cahaya suci
N ampakan diri sewujud
sempurna insan diri
Y ang tiada makna hanya hampa mendekap sunyi
I ndah ,,seujung impian harapan semu
A ksara PeLangi Nyanyian Jiwa
N ama dalam doa yang tak
terwujud

J iwa ini lelah menapaki
ketiadaan
I ndahnya kehidupan bayang-bayang silam
W aktu terhenti smakin dekat
menjelang
A kankah tercipta satu makna
menembus raga..??

"Ketika tak ada yang mngajariku jadi manusia . .
Aku berguru kepada alam yang tak pernah mencaci dan memaki.
Aku berguru kepada hati nurani yang tak pernah mmbisikan sesuatu yang salah.
Perjuanganku sampai hembus napas terakhir . .tak kan lelah dan menyerah..
Karna akupun trcipta sbagai
manusia yang ingin mati sebagai manusia seutuhnya."


2309'12
by: Aksara Pelangi Nyanyian Jiwa

SURAT TERAKHIR by : Budi Riyanto




SURAT TERAKHIR
oleh : Budi Riyanto


Maaf,,,,
Aku belum bisa tanpamu
walau rasa ini kian berkecamuk
tapi mungkinkah juga kau rasa
seperti rasa yang aku rasa
,,,,tanpamu aku belum bisa

Maaf,,,,,
Seandainya rasaku mengganggu
hingga halangi langkahmu
sesungguhnya tanpamu
Aku belum terbiasa
ketika hari-hari yang kemarin
Aku telah terbiasa denganmu

Maaf,,,,
ketika kau baca surat terakhirku ini
Bukan berarti rasaku telah berakhir
dan berhenti mengalir
namun aku hanya sedikit menyingkir
sebelum aku merasa tersingkir

Maaf,,,,
setelah kau baca ini
selalu rasakan adaku yang tiada ada
di dekatmu,-

*   *  *
Jakarta, 2309'12

rapuhku karena rindu - by: Nyi Kembang Abang




rapuhku karena rindu
by : Nyi Kembang Abang.


baru juga 3malam kesunyian itu
antara iya dan tidak
nyata bicara mengungkap semu yang menjelma
tentang kamu

yang menjelma menjadi mata malam
menatapku dengan ketajaman
menguak hati perih lirih

ternyata aku rapuh
tanpa air cintamu
semula menggenangi hati
membasahi

ahh aku yang tegar lambat laun luluh
menjadi serupa debu dalam tiupan angin
terpelanting.-


2309'12
: Nyi Kembang

(tanpa judul) - by : Yudhi Lazuardy




Pada malam yang mendesah.
Rembulan emas menyiluet indah.
Sekawan hitam gegas melayang.
Mengepak di langit kelam.
Sayap sayap pekat melintas di wajah.

Wahai sang burung malam.
Akan kemna kah kalian?
Bila sampai di negeri ia berada.
Sampaikan salamku pada bidadariku di formosa..
Jangn tidak aku mohon..
Jngan hnya melintas tanpa berita.

Bawa sajaksajakku jngn sampi berserak.
Dikamar ini diusang sang dinding hari.
Bawa puisi rindu berbingkai bunga.
Bersenyawa di kidung cinta berlanggam gamelan jiwa.
Buat dia bidadariku di formosa.-


2309'12
: Pujangga Desa

KAU DAN RINDU - by : Boy Refa Redo





KAU DAN RINDU
by: Boy Refa Redo


Pada senja memerah
yang rambutnya
berwarna ke emasan
menjuntai
menjulur-julur
ke lembah kenang..

Aku mengenang.

Engkau datang
ketika aku tenggelam
karam dalam selautan
bimbang..

Lalu,
kau yang datang ulurkan tangan
untukku memegang..

Waktu itu
angin membadai,
membadai ia diruang rindu..
Asal muasal kau dan aku mengenal pilu.

"Sayang, 
nanti malam aku datang. 
Aku datang, membawa serta merta rindu. Kepadamu."

Tunggu aku
di bawah cahaya remang lampu-lampu.

Di kaki langit senja
yang sayap-sayapnya
adalah kenang,
berujarlah aku
pada semilir angin lembut membelai. Wartakanlah...

Aku rindu!


2309'12
(Original): Boy Refa Redo

OASE RACUN - Sang Bidadari Pengembara



OASE RACUN
by: Sang Bidadari Pengembara



Resah bermuka dalam kekasaran
Sembilu menghimpit jiwa menghempas batin di raga
Aku yang tersayat sayat dalam biru raksa
Mencari setetes getir getir yang hilang ke permukaan
Akankah semua terhapuskan

Coretan derita kelam dalam sehari penghabisan
Malaikat bermuka dua
Menoleh ke kiri dan ke kanan
Membentang sepak terjang baku keakuan

Tiada tersirat dalam penganiayaan
Racun setubuhi hati
Atas rasa yang ku kecap membilang penawar

Sukma terluka oleh goresan
Riwayat riwayat menangis sendu merintih lirih
Salah Ku minum racun pada penghabisan
Tersengat tanpa mampu meludah

Aku terbilang dalam kecewa
Memudarkan luka lama yang terhimpit keras
Meluka bukan pilihanku
Menangis ku acuhkan
Menjerit bukan hayalku
Ku disini terdiam tanpa mampu menghiba

Oase Racun di masa penghabisan
Ku teguk kala lelah menjalin arah
Bumi dan langit tak ingin menepi

Aku patah
Racun sirnalah sudah adigdayamu
Aku turut patuh atas lirikan tak lazim

Ingin ku hempas namun tak bisa
Ku merintih perih
Saat OASE RACUN di masa penghabisan
Menguliti membinasakan


2209'12.-
-yesslyn-

JIKA - by : Canolla Poetrie




JIKA
by: Canolla Poetrie


Jika malam tak hadirkan kunang kunang 
maka aku kan datang sebagai dian yang menjelma bayang 
menemanimu dalam tiap depa mimpi yang ingin kau puji 
menuntunmu pada alam kembaramu demi memetik puisi rindu 

Jika bintang tak sanggup ikatkan gelang janji pada jemari hati 
aku akan mengapai juntaian selendang para bidadari dan mengalungkannya dileher jenjangmu 
agar tiada sajak rindu yang tersekat ,terikat erat untuk wahai sang pemilik kalbu.


2209'12
by : Canolla Poetrie

TAK SEINDAH IDEALISME CINTA - by: Sang Bidadari Pengembara




TAK SEINDAH IDEALISME CINTA
by : Sang Bidadari Pengembara.


Pelita pikat cinta tiada lagi menjelita
Masa murka menggema terjang tapal batas rasa
Masa rindu tertuang bercampur bara
Rasa resapan kasih bagai duri menghimpit himpit batin

Emosi kian bersahaja dalam ucap lagu aksara tingkahmu
Terluah dalam batinku
Menguliti mencaci
Sungguhkah inilah cinta

Mengeja gema aksara murka untuk yang tercinta
Santun sapamu gersangkan oase kesabaranku
Tiadalah bulir bulir embun membasuhku lewat alunan kasihmu

Hanya ketakutan menyeringai buas
Kala ku tatap wajahmu yang dahulu mengasihiku

Kala cintamu murka
Anggun nestapa membilang pesona
Raga membuyar bersama luka
Sembilu merayapi raga batin di jiwaku

Aku pun berebah dalam kesakitan peristirahatanku
Menyatu dalam percampuhan bara
Ku goreskan dalam sendi sendi urat lara

Semua ku tahan
Untuk bertahan denganmu

Saat semua suratan terkisah olehmu
Saat suratan Tak Seindah Idealismr Cinta.-


2209'12
-Yesslyn Wang Setiawan-

laguan murai - by : Nyanyian Sunyi





laguan murai
by: Nyanyian Sunyi


hitam dicorak putih dikepak
senjata lengking dipingkau merdu,
sendu mendayu
nyanyian rindu
(oi,mak oi pada siapa kan tertuju
benar,akulah lelaki itu)
kerap di sunyi bertandang
pada malam dan siang benderang
bersandar letih di naung rindang
tiap cinta yang kau undang
(memukau aku dalam sumbang)
syahdan...
ternukil di titik kisah
selidik paham berbanting tanah
mengapa sampai bertanya arah
berukur jarak didepa
tersebat jauh kira nya
(puan,paham benar kau menjeling,tak bersuara kau tengking)
gemuruh ombak itu puan,
telahpun ranab diasal usul
lekang tak bersimpul
terasing dalam berkumpul
hanya raga berbekal tauhid
berhati pada juz dan jilid
diatas kitab,penuntun hidup
(inilah puan,asal yang kau tanyai itu)
murai bernyanyi menjelang maghrib
tersimpanlah aib
cinta yang kasip,
(Namun lanun tetap lah lanun,walau menyaru,
tak beruntung duduki sultan)
tatap pun jalang dalam memandang
memanglah miang.
adapun dagang nan hilang itu
dalam galangan perahu
paham benar lebam biru
hampir pada tiap jejak,
di jalanan rusak,
cermin yang retak..


2209'12
by : Nyanyian Sunyi

DI SEBUAH ENTAH - by : Boy Refa Redo




DI SEBUAH ENTAH
by : Boy Refa Redo


Puan,
segetir pesan yang telah kulayangkan padamu, sampaikah?
Pesan yang ku titip pada desir angin sembilu yang kutemui di sudut jendela kamarku.
Yang menahan gigil sebab dingin selimuti tubuhnya.
Ia menujumu, karena rindu yang kau curah kini meluah tumpah.

"Kemanakah puan, kemanakah langkah hendak ku ayun?"

sementara pena yang terhunus diantara jari-jemariku
meliuk-liuk lemah, goyah.
Namun tak juga mau patah
dan engkau dimanapun entah.

Ku tanyakan juga pada langit, langit pun tak bergeming
hanya awan-awan yang beriring.
Lalu ku coba menyibak bayang, menyingkap tirai rintik hujan.
Tetapi engkau dimanapun entah.
Ku cari-cari engkau di senisbi waktu dan selindap ruang.

Puan, di sepak dentang pukul satu dini hari,
rindu pun pergi.
Ia menggenggam gerimis di tangan yang kiri.


2209'12
by : Boy RR

Cerita Ayah Tentang Aku - by : Yudhi Lazuardy




Cerita Ayah Tentang Aku
by: Yudhi Lazuardy


Tangismu kian menyayat.
Disunyi malam dibias pekat.
Diumpat orang dan kadangkadang.
Membaur bersama hujan.
Garangnya hari tak menyisakan.
Sekaleng susu buat ayahmu tuk dibawa pulang,.

Sang ibu sakitsakitan.
Kurus kering sisakan tulang.
Ibarat ladang yang gersang.
Mana mungkin mata air terpancar.
Karena gizi dan nutrisi.
Begitu sulit tuk didapatkan.

Bayi mungil lengkingmu kini.
Menembus hati menusuk jiwa.
Aku yang tengah mnulis.
Terantuk kata dikoma.

Tak terasa setitik bening.
Menetes luruh dipipi.
Kuingat dulu.
Cerita ayahku tentang aku.


2209'12
By.... Pujangga desa

Bunga SukMa Jiwa - by: Aksara Pelangi Nyanyian Jiwa




Bunga SukMa Jiwa
by: Aksara Pelangi Nyanyian Jiwa.-


Nauangan cahaya terselebung erat di kegelapan
Antara remang ketiadaan hampa diri
Malam smakin terawangi jiwaku yang sunyi
Angan yang tlah mati saat terhenti oleh waktu
Makin menyayat sesat sisa hati yang terserak berantakan
Untaian kata ini terukir menatap duka
bayang tentangmu

Mimpi hitam kian gerayangi lamunan rapuh rasuki asa
Akan harapan yang terkubur mati tertimbun
bumi
Sisakan hampa memasung raga melaknat jiwa
Inilah napasku tanpamu "SukMa Jiwa"ku
Hitam kelam berlumur dosa .. Tersesat dalam gelap kenistaan

Meniti sunyi jalan kutapaki tanpa rasa
Erat namamu melekat mendekap sukma
Letih kini kulalui detak waktu tiada makna
Entah sampai kapan bayangmu menyelinap raga
Ketika kau tiada,terhempas bumi
Aku..mati rasa hilang naluri terkubur duka
Tentangmu..masih tentangmu Bunga SukMa Jiwa

Elegi sunyi lantunkan suara mati
Ratapi diri takdir sunyi kelana hati
Akan mimpi angan yang tlah berakhir
Terhenti sang waktu saat tak izinkan

Diam terpaku hancurkan diri
Aku mati bersama jasad melebur sukma
Lautan sunyi kini ku arungi
Antara hitam putih kelamnya kehidupan
Menanti hati ataukah mati dalam sepi

Harapan kini sirna tenggelamkan luka
Akankah terganti pelita penerang gelap
Tanpa duka & airmata yang tersisa
Inilah takdir ketika namamu masih melekat
dalam hati . . . .


2209'12
-APNJ-

BISU KU - by : Panca Pesona





BISU  KU
by : Panca Pesona

masih kudapati hening membulat
tanpa celah tertutup rapat
hanya desah suara bersyarat
mengiringi sisa nafas embun yang sekarat 

ahh
purnama masih gagah 
tepat berdiri di sudut langit megah
tersenyum bangga dan sumringah

namun tetaplah hening milikku
menatar raga tepiskan sembilu
bergerak perlahan dengan lugu

jangan pergi !
tetaplah kawinkan aku pada malam
agar tercipta benih kata yang tersulam
aku bisu di tengah temaram
: inginku.-



2109'12
by : Panca Pesona

- - - - - - - - by: Hilman Darmawan




- - - - - - - - - -
by: Hilman Darmawan



"hemeh hemeh dedakuh,," katamu
sambil meraih jemariku yang sedang asik menggenggam secangkir kopi
kau lembut tapi suka memaksa
"humeh-humeh dasekuh.."
dibawanya aku berkelana merambah belukar benakmu
yang banyak bermimpi rupa mau vulgar tampaknya tanpa sensor
kering tanpa jet pump berliku semesta angan gambarin merah delima
langkahku eja berhitung
neraca timpang
.......
"kuhfr kuhfr gehaimoh.."
"..drthylmiah,, uhh.."
lama sempat aku termenung keras
menterjemahkan tafsir sebuah definisi
uzlah jauh dari kemilau
tenggelam dalam kedalaman
mimpi-mimpimu yang sangat sulit aku terjemahkan lebih dalam
.
kita sering bertemu
So kau jadi milikku.-


2109'12
by: Hilman Darmawan.-

aksara-kembara - by : Gemuruh Halilintar Boemi




resah di rebah pualam malam..
menjangkiti diam dalam hening..
menyuluh terang di pelukan temaram..
berkelakar dengan'nya anak-anak hampa..
...
sebab'ku jauh di rentang depa..
mengemban rasa pasungkan tanya..
pada lontar tertitip salam..
tentang embun fajar menitis bening..
...
pagi'ku bertitah langkah rindu..
siang'ku berpeluh kristal angkuh..
tingkah semestinya bijak..
tegar sepatut'nya di pijak..
meski arga sengkala di pundak menyalak..
hempaskan tanpa meninggalkan jejak..
...
digdayalah kau,,
yang ada di HATI'ku..

...
...boemi...

2109'12.-

Cerita Embun - by: Riel Riellga




Cerita  Embun
by: Riell Riellga


Waktu itu hujan begitu
deras

Titik titiknya membentuk
barisan panjang menukik
ke bumi

Suara suara yang terlahir
menjadi berbeda ,di mana
ia singgah di situ pula ...

Keputusan di tunjukkan

Aku hanya sanggup ...
Bergumam lirih ,embun 
tak mungkin hadir ...

Menjengukku dengan 
seklebat dingin yang 
kuimpikan

Menunggu lagi ,moga esok

Dia datang dengan segala

JANJI (kesungguhannya)


2109'12
(Riell Riellga)

Kamis, 27 September 2012

DI FAJAR INI - by: Mega Ungu




DI FAJAR INI
by : Mega Ungu

Cuba ku atur langkah menerjah sepi menepis duri
belajar menjejak tapak tapak meneroka diombak bergelodak
dengan rasa berani merentap onak yang tertancap dibenak
merenggang rasa gentar dari api yang terpanggang
merawat luka berbisa terasa melirih asa
diusap jemari pilu sembilu berselumbar rerindu
seperti semula kau aku tiada sesiapa lagi disitu
terulang kembali memori sesepi hening dini
didalam kosong ruang bolong plong terluang
lalu kia berkepayang diganggu bayang
difajar ini aku datang setelah malam suram aku tinggalkan
mengetuk pintu villa indah tertatah sulaman dewangga merajut sukma
simpuh sembah salamku memula bicara warta kita
yang lama terbiar diselimuti debu ....


1709'12
by: Mega Ungu

Selasa, 25 September 2012

AKU TIADALAH SIAPA - by: Serpihan Hati




AKU TIADALAH SIAPA
by: Serpihan Hati


Mencacar pilu derai tangisku
Terbiar luluh dikedua pipi
Malam ini,malam kesekian kali
Kenang indah silam melintas benak

Jelas sekali bayang wajahmu
Kala terakhir kali rebah dipundakku
Teteskan linangmu,
Sesaat setelah kecup rembulan kusemat
Disekujur parasmu

Terkasih,
Betapa indah kesunyian kini
Yang slalu temani diri hari hari
Juga lingkari denyutan nadi 
Aku tiadalah apa dikejauhanmu,

Terkasih,
Betapa gelap malam malam kini
Yang dulu benderang bersama bintang
Juga kunang kunang pembawa terang
Aku tiadalah siapa ditiadamu



2009'12
SH
*episode dipelataran sambil menatap bulan

KABUT HATI - kiriman Aksara Pelangi Nyanyian Jiwa



KABUT  HATI
by : Teh Memes ( kiriman Aksara Pelangi Nyanyian Jiwa )


Langkahku kini merapuh..
Bagai daun kering terhempas angin dan terjatuh..
Tabuh kerinduanku yang bertalu..
Tiada lagi berdaya memanggil jiwamu..

Sepasang hati yang pernah menyatu..
Terpisah dan terenggut oleh dustamu..
Hatiku laksa tersayat sembilu..
Perih menghujam ulu dadaku..
Namun kau tak pernah mau tahu..

Sayang...maafkan aku..
Jika aku harus beranjak dari sisimu..
Karena kau telah menyuluhkan bara di tungku hatiku..
Hingga hangus terbakar cemburu..

Kau hadirkan mendung dihatiku..
Menciptakan derai hujan di pelupukku..
Kini cintamu..
Terbingkai jadi kenangan kelabu..
Dalam kabut hitam hatiku..


2009'12
By...Teh Memes...

TEMBANG JIWA by : Riell Riellga




TEMBANG JIWA
by: Riell Riellga


Berlalu pergi seurai terang

Diam di antara suara suara
yang bergemuruh di dalam
hati

Lagu cinta kembali berjanji
dengan keadaan yang masih
meragu

Benar ...telah kuduakan
cinta 

Mengapa terjadi,penjelasan
tak mungkin di mengerti

Karena rasa bersalah itu
telah menjadi tembang
di sebuah hati yang ...
GERSANG

....... .......


2009'12
by: Riell Riellga

MUSIMPUN BERGANTI - by: Boy Refa Redo




MUSIMPUN BERGANTI
by: Boy Refa Redo


Jauh sebelum aku mengenalmu
sebelum benih-benih rindu kau tabur diladang hatiku.
Aku bagaikan seorang musafir yang di tubuhnya berbalutkan jubah hitam sunyi.
Berteman getir dan desir angin sembilu
mengelanalah aku ke puncak-puncak gelisah
ke lereng-lereng resah yang berliku gundah.
Ketika itu,
akulah matahari yang lama terbenam, karam.
Terlantar didentang waktu yang melengang.

Kini, musim telah berganti
bersama tumbuhnya daun-daun kecil.
Bunga-bunga rindu pun bermekaran,
bermekaranlah ia diselahan taman jiwa.
Jiwa yang kau sentuh sebelum malam melahap senja.

Dan kini!

Aku ingin mencium bunga mawar merah yang ada di telapak kakimu.-




2009'12
by: Boy Refa Redo

DEBU BUKAN PERMATA - by : Asep Dendang Herdiana




DEBU BUKAN PERMATA
by: Asep Dendang Herdiana


Aku hanya seonggok debu berharap jadi permata..
Takdir berkehendak lain,..
Aku hanyalah aku,sang pemimpi..
Kenyataan permata jauh dinyata..
Debu tetaplah seonggok debu..
Ter sapu sang bayu melayang entah kemana..
Tinggalah mimpi melingkupi halusinasi..
Debu berlalu permata sirna..
Itulah aku dalam guris perjalanan hidup..
Mimpi yang sempurna.



DEBU,BUKAN PERMATA
(catatan kosong melompong)
2009'12
by: Asep Dendang Herdiana

Kupu'Ku Yang Ayu - by: Getar Sinar Cinta




Kupu'Ku Yang Ayu
by: Getar Senar Cinta


Telah kusiapkan
setangkai Bunga Melati Permatahati
dalam ruang Hening yang
kudapati dari kata yang paling
hening

ketika, seonggok kupu berkunjung
setiap Senja Savana tiba
Menali-kan benangbenang rindu berwarna jingga

Ia terdiam
di ujung jemari lembut, yang dulu
kutulis puisi bercampur Madu

Menari anggun seperti peri di negeri dongeng

aku tersipu
matanya menatapku dengan sejuk
mengusap wajahku dari kepakan sayap Cinta

lalu kupuKu
tetesankan rindu
basahi taman cintaku


2009'12
_Bere_

KEPOMPONG - by: Canolla Poetrie



KEPOMPONG
by: Canolla Poetrie

Kujadikan diriku seperti kepompong
pikirku kosong 
hatikupun ku biarkan melompong 
perut kosong 
berdiam diujung lorong 
gelap 
hening 
sepi 
yeah ,seperti kepompong 

Suatu hari 
hingga waktu yang jadi pilihan hati 
pada pencarian jati diri yang belum usai 
ia lahirkan diri 
menatap semesta bumi 
dengan keindahan sayap dan langkah pasti


2009'12
by: Canolla Poetrie