Selasa, 24 Juli 2012

- by: Bimo Novaldy




Aku merasa bagai pohon yang tumbang,
serabut akarku tercerabut tak sanggup menahan beban,
tergolek tak berdaya melintang,
keperkasaanku rontok seperti daun-daun kering yang berserakan,
kesal diammu membuatku mati suri,
nelangsa hampa terjerembab dilubang dalam,
ketahananku ambruk dalam hitungan detik,
menggelepar meraung geram.
Bidadari putihku pastilah juga kau rasakan,
betapa berartinya dirimu,
usah lagi kau tahan senyum manismu,
karena duniaku meredup dan udara nafasku mengerucut,
sapalah aku sebagaimana biasa,
agar sumringah menjejakkan kaki di terjalnya jalan yang kulalui,
luruh air mataku luluhkan bongkahan penyesalan,
ketika menatap wajahmu terbalut awan kelam
dan menjadi siksa rindu yang tak berkesudahan ....
R*** maafin ya...?,
egoku masih butuh waktu pembelajaran.............




by: Bimo Novaldy,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar