Penantian Purnama
by : Serpihan Hati
Disuatu penhujung senja
Aku, terduduk dibangku tua nyaris lapuk termakan usia
Seperti penantianku yang lama
Kulepas pandang setitik jauh
Tak terlihat camar meninggi
Setenag laut, disana tiada pula sauh
Sekedar hening sunyi mengarungi
Tak terasa malam meniba
Menghampar pekatnya pada semesta
Bisikbisik gigil menyapa dalam tipis kabut
Susupi segala jelaga raga
Aku tetap terduduk disini
Sembari menanti purnama
Kelak kukaitkan pada pendarnya
Serumah rindu dalam jiwa
Penuh harap, kau tak sekedar menatap
Ambil dan rajut kaitan rinduku
Jadikan setaman kasih penuh cahaya hati
Yang kelak menjadi titian
Aku, kamu dan kita
Dalam naungan suci Illahi Rabbi
| Jakarta, 24052012
by: Serpihan Hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar