Ia datang mambawa serta-merta rindu,
menghapus segala luka yang pernah singgah di hati.
Meniup padam api duka lara yang merajam di dada.
Bagai semilir angin yang menyejuk disepanjang
terik yang memanggang siang.
Ia derai hujan di padang hatiku yang lama gersang.
Ia sajak-sajakku sampai huruf penghabisan.
Dan ialah cinta, kekasih hati di relung dalam.
Ibarat ia sebuah pepohonan rindang, aku bagai
musafir di tengah kemarau panjang.
Lalu ia beri damai di segalaku.
Dengan rimbun dedaunnya hijau menghampar,
menjuntai, menjulur-julur, membelai lembut sukmaku.
"Kekasihku," bebanmu adalah pundakku.
Lenganku penopang lelah dagumu.
Dengan ketulusan cinta yang kau semat di jantungku.
Aku tenggelam di hatimu yang maha dalam.
by. Budhi muliansyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar