Kamis, 15 November 2012

(tanpa judul) - by : Hilman Darmawan




Saat aku risih melihat tarian sepasang anak kalimat yang semakin cerdik menggugah nafsuku untuk mendeklamasikan khawatir terhadap zaman yang berat
kamu datang membawa seikat usang..
"Untuk apa ini?" Sergahku
"kita adalah bagian dari masa lalu siapa tahu berguna.."
dingin tanggapanmu aku tembus tertahan menamparnya..

Ohh,,
Anak kalimat itu menggila, menari-nari bak kerasukan
mengeksploitasi setiap pori-pori kemolekannya
pada ruas-ruas otak sadarku bergoyang kesana kemari
Semakin gila mereka menari, semakin tampaklah indahnya
terus memadati jiwaku tanpa ruang hampa
untuk aku bisa menghela oksigen kerisihanku,

Enyahlah,,
Enyahlah segera,
aku ingin sendiri tanpamu,

Anak-anak kalimat nan rupawan itu
semakin tidak pula memperdulikan perihku
karena kepekatan risihku koma,,
mereka sangat tega memenjarakanku
dalam gedung rindu berwarna biru
bak masa-masa kecil dahulu
hingga aku terbelenggu gagu
Khawatir zaman getir yang menggelambir mampir aku jungkir
mereka tak pernah mangkir..

*  *   *
1910'12.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar