Cerita Kunang - kunang
by : Refdinal Kelana Mimpi
Begitulah sayap seperti yang kau simak
Ada malam masih kubaca di lindap matamu
Juga tentang perjalanan yang masih kita tempuh
menembus belantara senyap
Ketika titik-titik terang menjadi rangkaian
di saat lelap
Apakah damai masih kau lukis esok bila jalan
adalah satu yang terseok?
Di sini aku membelah cahaya untuk ditenun
Kilauannya semakin tajam membuatku lunglai
dalam gapai
Tapi aku bukan si penyerah pulang menghantar badai
Di ujung temali yang kau ulur masih kubertahan
berpijak di ujung karang
keras tegar walau sesekali luka jadi tersambut
Adakah seperca kenang juga kau robek untuk membalut?
Dulu aku katakan ia akan hilang ditelan siang
Tapi kau masih memintakan redup berkepanjangan
agar ia masih seperti bintang yang beterbangan
membawakan secangkir madu dan secawan rindu
hingga sejenak lupa segala pilu
Bukankah kau seperti tak ingin beranjak dari waktu?
Perputaran adalah juga roda yang menggilas
ada yang terbentang dari tinggal dan tujuan
Cuma kita bisa mengumpulkannya atas nama cerita
Mungkinkah kunang-kunang itu kembali berkerlip
di sudut ruang terputus sulit?
* * *
1410'12.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar