Rabu, 30 Oktober 2013
Suatu Pagi di Kota Tua - by : Iskandar Muda
Suatu Pagi di Kota Tua
by : Iskandar Muda
Pada pagi itu desir-desir angin lirih terdengar.
Suaranya semakin sayup
kala langkah-langkah kaki kian riuh derapnya.
Pagi itu masih jelas kudengar geliat semilirnya.
Usapannya yang dingin menusuk hingga kesekujur raga.
Pada pagi itu ia bercerita tentang gemirisik daun
yang basah berbasuh bulir embun.
tentang burung-burung yang anggun,
berkicauan, bersahutan, berbalasan, berpantunan.
Diantara hingar-bingar pagi di rindang kota tua.
Di teduh pagi, pada minggu yang indah
secercah asa membubung angkasa.
Memohon pada Engkau Yang Maha Kuasa..
Entah esok atau lusa,
masih dapat kembali kujumpai pagi minggu yang sama.
Di sebuah pagi yang berpanorama silam masa.
Sepenggal kisah purba masih kujumpai disana.
Irama getir senandungnya gentarkan rasa.
Luluhkan hati yang tak hendak mati.
Ketika di hiruk-pikuk dan gegap-gempitanya kota
Anak-anak menangis di tetek-tetek ibunya.
Suatu pagi di kota tua.
Kujumpai kau di emperan kaki-kaki lima..
* * *
20 Oktober 2013
Ilustrasi : Internet
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar