Rabu, 05 September 2012

Tengah Malam - by: Boy Refa Redo



Tengah Malam
by: Boy Refa Redo.


Jalan setapak menuju ranjang, remang.
Angin membadai di ruang tidur
awan-awan mendung berarak
gemuruh pecah lalu turunlah hujan.

Engkau berlari ke tepian ranjang
saat tiba, kau dekap gigilku.
Hujan menggelegar-gegar
ranjangpun terbakar.

Lalu hening.
Hujan yang meradang perlahan diam.
Makin lama makin hilang
dan akhirnya lengang.

"Di desah nafasmu, ranjang mendengar suara tangisan."


by: Boy Refa Redo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar