Gemuruh Amarah
by: Asep Dendang Herdiana.-
Amarah membuncah yang tak bersudah
bergejolak
gemuruh menggelegak di kedalaman jiwa hampa
seolah siap meledakkan semesta bumi
beserta isi-isinya
kau tusuk lagi aku dari belakang
aku tersungkur, terjatuh
nganga dan lebam sekujur jiwa
ternyata cintamu bermuka dua
manis di depanku
penuh rayu,,,,,
penuh gincu,,,,
namun di belakangku
kau tak ubah perempuan jalang
haus nafsu bejat sesaat
main serong
kumpul kebo
dugem,,,,,,,
mabuk dan hura-hura
sungguh aku menyayangkan wajah cantikmu
jelita penuh pesona,
yang kau sembunyikan dibalik kedok jilbabmu
nyatanya aku salah menilaimu
kupikir taubatan nasuha benar berlaku untukmu
Insyaf seinsyaf insyafnya
ternyata hanya untuk memberdayaiku semata
sekedar untuk mengakui
bapak bayi dirahimmu saja
sia-sia kupertaruhkan segalanya
dari mimpi, masa depan
bahkan hidup menanggung aibmu
sebenarnya aku telah mampu
melupakan kelam masa lalumu
bahkan menyayangimupun
penuh tulus aku mampu
memberikan cinta
dari kedalaman hati sesungguhnya
tak banyak yang kupinta
hanya tinggalkan masa lalumu saja
mendekatkan diri pada Illahi
tapi kini setelah kau khianati kepercayaanku
maaf,,,,,tak inginku lagi bersamamu
mendengar namamupun enggan lagi
silahkan pilih jalan kelammu sendiri
jangan ajak aku menemani
karena aku masih punya sepercik keimanan
menuntun jalan kebenaran
ingatlah, hidup ini hanya sekali
jangan engkau sia-siakan
matilah dalam khusnul khotimah
niscaya surga tempatmu kembali
bukan mati su'ul khotimah
karna neraka balasannya.-
by: AsHA dalam renungan diri.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar