Engkau Aku Bukan Milik Siapa
by: Budhi Muliansyah II.-
Engkau bukan milikku dan aku bukan milikmu
lalu kita mencoba
memaham-mahami keinginan
yang telah kita tuliskan
Semacam sebuah perjanjian
yang jika teringkari maka terlukai
Dan melahirkan kekecewaan yang terdalam
yang sedihnya bukan kepalang
yang sakitnya tak mau bilang
Kebencianpun datang, saling tuding
saling berpaling
tanpa tedeng aling-aling
seperti maling teriak maling
Syair-syair menguap berhamburan
dari bibir yang menggeram,
lantas melontarlah kata-kata
yang menceritakan tentang ;
kebodohan,
kelemahan,
kerapuhan,
didepan topeng
yang diam-diam mencuri kesempatan
dikeruhnya keadaan
Akulah sejatimu,
kata topeng yang warnanya keabuan
Engkau bukan milikku dan aku bukan milikmu
lalu kita mencoba menyatu-nyatukan keinginan
Engkau aku dan aku kamu,
yang menyatu dalam angan
impian serta harapan
sejak saat itu kita seperti pendongeng
yang sibuk menina bobokkan
menentramkan, membuai belai selembut hati
yang kerasnya seperti besi,
yang indahnya bak pelangi,
yang terjalnya bak tebing curam lalu tinggi,
yang hangatnya bak mentari pagi,
yang dinginnya bak tubuh yang mati.
"Dalam dongeng tentang hati,
kita bak Raja dan Ratu sehari". duh....
Engkau bukan milikku dan aku bukan milikmu,
Lalu kita mencoba habiskan waktu,
disuatu tempat yang entah.-
by: Budhi Muliansyah.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar