Minggu, 08 April 2012

CINTA NAMUN TAK MEMILIKI by. Budhi Muliansyah

Masih membayang jelas dalam ingat
sebelum pisah merenggut cinta kita
Senja itu kita jalan bersisian dalam diam
Sementara gaduh mengembara di belantara hati kita
Sayang...
maafkan aku, hanya itu yang terucap dari bibirmu
disenja yang mengharu..

Tiada pernah sedikitpun terbesit dibenakku
tentang cinta yang berujung pada titik beku
Tentang cinta yang tak dapat menyatu
ketika aku ingin merengkuhnya.. 
Kita telah lama bersama sebiduk berdua 
arungi laut biru
Kamu adalah aku dan aku adalah kamu
Kita satu hati satu rasa 
terajut dalam benang-benang kasih yang telah
kita sulam menjadi lambaran-lembaran kain
lalu kita beri nama cinta..

Tetapi mengapa dinding itu begitu menjulang
begitu kuat dan kokoh menyekat memisahkan
rindu dan cinta kita, mengapa..? entahlah... 

Cinta kita tak bertepi tak menyampai ke ujungnya
Meski kita seiring dan sejalan dalam langkah
namun takdir memisahkan cinta kita..
Sayang...
air mata ini sudah terlalu banyak menetes
hingga mencipta sebuah telaga
Mari sini sayang kita memanjatkan doa 
berserah kepadaNya..
Semoga kelak kita dapat bersama-sama
menjaga dan merawat sekuntum mawar merah
yang tumbuh dihalaman rumah kita.


by. budhi muliansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar