Sajak Di Ujung Senja
by: Kolaborasi.-
Pada langit merah jingga, aku bertanya
pada langit merah jingga
"kaupingitkah rindu yang disana."
Kugurat sajak
di ujung senja jingga merona
tentang bulan nakal yang rindunya
duh,,,,,,
,,,adakah rindumu masih
bersambut padaku dijingga senja ini
sesungguhnya rinduku
semerah jingga senja ini
Dijingga senja ini
ku masih menunggu jawabanmu
mungkinkah dirimu,,,,??
mempunyai rasa rindu yang sama
seperti rasa rinduku,,,,,,?
Kita selalu saja bertanya-tanya
dan terus bertanya
sementara gaduh mengkeruhkan
bening telaga hati kita
lantas,,,,
kita terbelenggu dalam kecamuk
rasa yang mengelana di jiwa
duuh,,,,,
Langit memerah jingga telah tenggelam
rembulan datang dalam sepertiga wajah
masih terbelenggu rindu adaku
jangan keruhkan bening telaga hati kita
biar segala rindu kita indah adanya,,,,,,
Sajak diujung senjakala,,,
,,,menabur rindu dilangit putih biru jingga
Duh,,,,
rindu, mengapa engkau selalu menyiksa
membuat hati selalu bertanya
membuat hari-hariku resah,,,,,
hingga sulit memejamkan mata
tak ada selera tuk berkata
karena engkau belum juga menjawabnya,,,,,,,
Seperti seorang pertapa
pada sebuah goa,
ia membatu diatas sajak-sajakku
Renung mematung, diam mendiam
coba telusuri lorong waktu
yang tertinggal
tentang segala sajak yang tertuliskan
Tergariskan,,,,
ditelapak-telapak tangan.
Jika sudahlah menjadi takdir,
tak hendak kuberbiar terselimuti
kain-kain kehampaan,,,,
Duh,,,,,
Rindu,,,,
engkau masih saja membisu
membuatku ingin berlari menjauh
Tapi aku belum mampu
menghilangkan
sajak rinduku padamu
Senja memerah jingga,,,,
aku sajakkan sajak rinduku
seiring jingga senja menghilang.-
***********
Kolaborasi antara:
- Budhi Muliansyah II,
- Budi Riyanto,
- Siti Saharah,
- Boy Refa Redo dan
- Iskandar Muda.-