Senja dalam diam,
sehelai sapu tangan biru
yang tertulis namamu
terbasahkan oleh genangan riak
yang menumpah diranum rona
Sedusedan menyesak didalam dada
sengal nafas terbuang satusatu
Nyanyian jiwa tak lagi terdengar merdu
Gugur bunga penghantar datangnya
malam kelamku
Dilamunan senja ,
dengan tegak kepala kutatap langit mendung
memayungi cakrawala
Lalu kusibak awanawan kelabu
mencari seraut wajah yang selalu kurindu
Terbata kumemanggil namamu
Duhai pengusir rasa sepiku
masihkah kau berpijak diranah jiwaku
setangkup haru dalam rindu
melintangkan senyap disetiap ayunan
langkah kakiku
Segenap rasapun menghampa
ketika naungan jiwa hanya menyisakan
deraiderai air mata
by. budhi muliansyah
110312
Minggu, 25 Maret 2012
TEMBANG JIWA by. Dinda Arnelia Syahtifa
Resah kalbu bertirai rindu
yang membahana didalam relung sukma
Hingga menorehkan selaksa rasa
sesegera ingin berjumpa
Hati mendesah lirih bernada pilu
yang mengundang rasa kebilik kalbu
Tertoreh lamunan sendu kepucuk waktu
ketika bayangmu melintas dihadapanku
Mekarlah rindu ditangkai rasa
Yang terteteskan keputik jiwa
Bersemi indah dirongga dada
Dikala rindu tercampur resah inginkan sua
by. Dinda Armelia Syahtifa
yang membahana didalam relung sukma
Hingga menorehkan selaksa rasa
sesegera ingin berjumpa
Hati mendesah lirih bernada pilu
yang mengundang rasa kebilik kalbu
Tertoreh lamunan sendu kepucuk waktu
ketika bayangmu melintas dihadapanku
Mekarlah rindu ditangkai rasa
Yang terteteskan keputik jiwa
Bersemi indah dirongga dada
Dikala rindu tercampur resah inginkan sua
by. Dinda Armelia Syahtifa
ALICIA by. Refdinal Kelana Mimpi
Alicia
Kutemui kau dipelayaran gelombang
yang mendampar
Keterasingan,berpenghuni
ditapak kecilmu yang menggapai
Kau menawarkan selugu raut dalam diam
kau mengulurkan sepolos rangkul\dalam debar
Alicia,hijau semak belukar
hamparan hari yang terisi
berlarian tanpa sepatu dan seragam
mengapit reranting kayu bakar
tanpa buku dan tas yang kau kenal
Tak ada dentang bel sekolah
disini kau mengejar
Keseharianmu adalah angin
yang kau tebar dilangit lusuh
mengeja dan menuliskan
dunia diselembar pulau yang terpencil
rumput dan bunga-bunga liar sepanjang sungai
kelinci putih dan suara merpati setia memanggil
hingga haripun terselesaikan
dibale bambu rebahkan mimpi
Alicia,waktupun kembali memanggilku pulang
akan kubawa sebingkai pesan
bila dunia luar juga harapan yang kau idam
by. Refdinal Kelana Mimpi
Kutemui kau dipelayaran gelombang
yang mendampar
Keterasingan,berpenghuni
ditapak kecilmu yang menggapai
Kau menawarkan selugu raut dalam diam
kau mengulurkan sepolos rangkul\dalam debar
Alicia,hijau semak belukar
hamparan hari yang terisi
berlarian tanpa sepatu dan seragam
mengapit reranting kayu bakar
tanpa buku dan tas yang kau kenal
Tak ada dentang bel sekolah
disini kau mengejar
Keseharianmu adalah angin
yang kau tebar dilangit lusuh
mengeja dan menuliskan
dunia diselembar pulau yang terpencil
rumput dan bunga-bunga liar sepanjang sungai
kelinci putih dan suara merpati setia memanggil
hingga haripun terselesaikan
dibale bambu rebahkan mimpi
Alicia,waktupun kembali memanggilku pulang
akan kubawa sebingkai pesan
bila dunia luar juga harapan yang kau idam
by. Refdinal Kelana Mimpi
RINDU NAN BIRU by. Dewi Tunjung Biru
Salju menari direrindang cemara
butiran butiran luruh
menerpa helaihelai menjuntai
hadirkan selasih air ditelaga nan bening..
Gigilnya menyatu dalam syahdu
menyatu dalam rindu membiru..
Hadirkan selaksa harap
hadirkan sejuta asa..
Dalam kesendirian..
Masih kutunggu rindu nan
biru menyatu dalam hayalku
agar angan ini tak terbiar..
Lenyap termutilasi oleh waktu...
by. Dewi Tunjung Biru
butiran butiran luruh
menerpa helaihelai menjuntai
hadirkan selasih air ditelaga nan bening..
Gigilnya menyatu dalam syahdu
menyatu dalam rindu membiru..
Hadirkan selaksa harap
hadirkan sejuta asa..
Dalam kesendirian..
Masih kutunggu rindu nan
biru menyatu dalam hayalku
agar angan ini tak terbiar..
Lenyap termutilasi oleh waktu...
by. Dewi Tunjung Biru
SEPI by. Canolla Poetri
Aku ditepikan sepi pada
bibir senyap berdinding sunyi
tiada tembang cinta
ataupun sajak rindu penghibur kalbu
semua telah terlupakan
,tersisihkan oleh hempasan"
ego yang tak berkesudahan
aku mengurai baitbait pengertian
yang termungkinkan
pada pemulihan
pada suatu hubungan
tapi tidak kau ilhami
,dan lunglai pada perih rintih
yang mengubah putih
by. canolla poetri
bibir senyap berdinding sunyi
tiada tembang cinta
ataupun sajak rindu penghibur kalbu
semua telah terlupakan
,tersisihkan oleh hempasan"
ego yang tak berkesudahan
aku mengurai baitbait pengertian
yang termungkinkan
pada pemulihan
pada suatu hubungan
tapi tidak kau ilhami
,dan lunglai pada perih rintih
yang mengubah putih
by. canolla poetri
Jumat, 23 Maret 2012
AKU DAN JINGGA
Dalam diam aku memaknai hadirmu
dalam diam kau datang genggam jemariku
dalam diam awal aku mengenal kamu
Jingga pelitaku
Senja didesah nafas malam memanja
sebarisan kata kau ukir dipalung jiwa
kala aku berdiri diantara seribu kaki
yang membelenggu leluasaku berirama
Lalu malam meniba membawa serta hampa
kau dan aku mengembara selusuri
titiktitik beku ruang waktu
Sekelebat rindu membias dibola matamu
dan aku mengerti ada lara yang terpendam dijiwa
Jingga aku memanggilnya Jingga
sekuntum mawar jingga kusemat didadanya
karena jingga akupun sempurna
menata kepingkeping rindu yang pernah
dihempas gelombang rasa
Jingga sahabatku dan aku sahabat Jingga
Aku dan Jingga bagaikan Puisi didamainya Jiwa
by. budhi m
dalam diam kau datang genggam jemariku
dalam diam awal aku mengenal kamu
Jingga pelitaku
Senja didesah nafas malam memanja
sebarisan kata kau ukir dipalung jiwa
kala aku berdiri diantara seribu kaki
yang membelenggu leluasaku berirama
Lalu malam meniba membawa serta hampa
kau dan aku mengembara selusuri
titiktitik beku ruang waktu
Sekelebat rindu membias dibola matamu
dan aku mengerti ada lara yang terpendam dijiwa
Jingga aku memanggilnya Jingga
sekuntum mawar jingga kusemat didadanya
karena jingga akupun sempurna
menata kepingkeping rindu yang pernah
dihempas gelombang rasa
Jingga sahabatku dan aku sahabat Jingga
Aku dan Jingga bagaikan Puisi didamainya Jiwa
by. budhi m
Langganan:
Postingan (Atom)